Sabtu, November 22, 2008

Wisata Kuliner Bagian 1



Hari Sabtu Pagi, 15 November 2008, saya dan istri memulai perjalanan pertama wisata kuliner kami di Pancious Pancake Permata Hijau. Kami sengaja memilih pagi, karena disana ada menu breakfast dan juga supaya tidak terlalu rame pengunjung.

Walaupun niatnya pagi-pagi, tetap saja nyampe disana jam 10-an. Masih bisa untuk pesan menu breakfast di sana. Pilihan menu akhirnya jatuh pada Complete Breakfast untuk istri, dan Omelet untuk saya.

Rasanya.....hm, enak deh, porsinya cukup banyak, gak kenyang banget sih, ya secara umum baik. Soal rasa saya rekomen deh.

Harganya.....nah ini nih yang paling gak nyaman. Baru kali ini makan pagi sama istri ngabisin uang 80 ribu lebih, padahal yang dipesen cuma dua diatas plus teh hangat, jadi silakan tebak sendiri harganya.

Yah sekali-sekali bolehlah nyoba makan pagi 80rb-an, mudah-mudahan gak sering, lagipula ini kan wisata kuliner, artinya 1 tempat hanya dikunjungi 1 kali.

Tunggu wisata kuliner kami berikutnya

Selasa, Oktober 07, 2008

Hasil Mudik : Korban Tewas 528 Jiwa

Mudik...

Salah satu kegiatan wajib tahunan yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia. Mudik adalah pulang ke kampung halaman ketika waktunya berlebaran. Banyak moda transportasi tersedia untuk mudik, seperti Pesawat Terbang, Kereta Api, Kapal Laut Bus, Mobil dan Motor.

Untuk kepraktisan, memang pesawat terbang dan kereta api menduduki peringkat atas, karena yang perlu dilakukan hanyalah memesan tiket jauh-jauh hari, dan berdoa agar jadwalnya tidak telat. Trus tinggal duduk manis (kalo dapat tempat duduk di Kereta Api), nikmati perjalanan sampai tujuan. Yang paling menjadi concern hanyalah masalah teknis, apakah ada kerusakan jalur, atau mungkin kerusakan mesin sehingga pesawat tidak dapat take off.

Nah, masalahnya pesawat terbang dan kereta api yang tersedia, tidak mampu menampung seluruh peserta mudik, sehingga sebagian harus menggunakan transportasi darat dengan jalur biasa yang selama ini selalu dilaporkan oleh berbagai media mengenai kondisi jalannya.

Bus memang tetap jadi pilihan, namun beberapa tahun terakhir ini, jumlah pemakai bus untuk mudik semakin menurun seiring meningkatnya pemakaian motor untuk mudik. Jadilah yang terbanyak untuk mudik kali ini menggunakan moda transportasi motor dan mobil.

Melihat aspek keselamatan, tentunya menggunakan mobil pribadi atau bahkan motor pribadi untuk perjalanan jarak jauh tentunya cukup berbahaya. Masalah bukan hanya pada hal teknis, namun lebih banyak kepada masalah non-teknis, seperti ngantuk, lelah, kurang konsentrasi dan lain sebagainya.

Kecelakaan....

Data kecelakaan untuk transportasi darat menggunakan bus, mobil dan motor hingga hari Senin lalu (06 Oktober 2008) adalah korban tewas sejumlah 528 jiwa.

Betapa tragis, 528 orang tewas sia-sia dalam perjalanan mudik, dan angka ini kabarnya adalah angka yang meningkat dibandingkan tahun lalu. Penyebab kecelakaan didominasi oleh kelalaian manusia, atau human error. Jika sudah ini yang menjadi penyebab, maka biasanya pemerintah dalam hal ini polisi dan departemen perhubungan dan instansi lain yang terkait hanya sekedar mencatat angka-angka di lapangan untuk laporan semata. Padahal kalau sudah tau bahwa masalahnya adalah human error, maka seharusnya instansi terkait tersebut melakukan tindakan preventif untuk mengurangi secara signifikan angka-angka tersebut, supaya di tahun-tahun mendatang tidak lagi terjadi hal yang demikian.

Apakah mungkin angka 528 masih dianggap kecil dibandingkan jumlah pemudik yang terlibat yang mencapai jutaan orang? Jangan lupa, kalau dalam satu komplek perumahan, ada kematian secara simultan sebanyak 528 orang, apa gak kelabakan tuh? mulai dari mandiinnya, sholatinnya, dan juga nguburinnya....

Atau, jika di sebuah perusahaan ada tiba-tiba 528 karyawannnya tewas, apa gak pincang tuh perusahaan? Susah lagi untuk ngerekrut, apalagi kalau yang tewas itu adalah karyawan kunci di perusahaan tersebut....

Apakah pemerintah kita tidak memikirkan yang seperti ini? mungkin jawabannya masih, cuma gak mau detail....yang penting bukan saya dan keluarga saya yang kena.....

Apakah harus keluarga dulu yang kena baru kita sadar? Apakah harus teman dekat dulu yang kena baru kita bertindak? Mungkin saat kita bertindak, kita sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi nantinya.

Human Error....

Human error, adalah salah satu kambing hitam yang paling mudah dalam satu peristiwa kecelakaan. Padahal dalam unsur safety, human error ini adalah hal yang paling bisa dicegah. Buktinya di beberapa perusahaan yang mengedepankan safety, sangat jarang ditemui adanya kecelakaan yang disebabkan human error. Setidak-tidaknya triggernya bukan karena human error, walaupun kalau masalah teknis kadang-kadang juga akibat dari human error.

Untuk di jalan raya, human error dapat pula dicegah, dan sangat mungkin untuk mencegahnya. Saya sendiri bingung, kenapa bisa segitu banyak terjadi kecelakaan sepanjang mudik lebaran, bukankah jalanannya padat merayap? Kalau sundul mobil satu dua sih rasanya tidak mungkin ada korban jiwa, tapi ini sampai 528 orang, berarti kan saat kecelakaan kecepatannya cukup tinggi, padahal untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi kan susah kalo kondisi jalan dari mulai Jakarta hingga kampung halaman semuanya padat merayap......

Itulah uniknya peristiwa ini, di satu sisi, kita disuguhkan oleh kemacetan di berbagai titik ketika mudik, tapi di sisi lain, banyak terjadi kecelakaan yang sampai merenggut nyawa dan kalau diperkirakan kecepatan ketika terjadi kecelakaan adalah kecepatan yang cukup tinggi.

Lalu dimana salahnya? menurut instansi berwenang, adalah human error, atau kalimat redaksionalnya adalah ketidaktaatan pengendara kepada rambu-rambu lalu lintas yang dipasang. Nah kalau udah tau masalahnya seperti itu, kenapa tiap tahun berulang terus? Apa semua ini dibiarkan saja mengalir, dan jika beruntung, maka jumlah kecelakaan dan orang yang tewas juga akan berkurang? Tentu tidak!!! harus ada sesuatu yang dilakukan....

Sebenarnya kalau masalah kecelakaan itu hanyalah masalah teknis, tentunya tindakan pencegahan dapat dengan mudah dilakukan, contohnya, kecelakaan karena rambu lalu lintas di daerah tersebut kurang memadai, sehingga tinggal lakukan pemesanan rambu lalu lintas, trus dipasang, jadi deh....gampang!!! Masalahnya ini adalah human error. Dan human error itu yang paling susah. Namun kalau tidak ada tindakan apa-apa, ya sama aja, tinggal nunggu nasib sial kalau gitu.

Sekarang katakanlah alasannya memang seperti di atas, yaitu ketidaktaatan pengendara kepada rambu lalu lintas. Nah, faktor penyebab ketidaktaatan ini apa? Misalkan pengendara tidak mengerti mengenai rambu lalu lintas, trus penyebab tidak mengertinya apa? padahal kan sudah ada SIM yang dikeluarkan kepolisian yang salah satu ujiannya adalah mengenai rambu lalu lintas. Trus kalau pengendara tidak mengerti mengenai rambu, kenapa bisa dapat SIM?

Apa mungkin root causenya adalah penerbitan SIM? bisa jadi, karena saat saya mengambil SIM pertama kali beberapa tahun yang lalu, baik mobil ataupun motor saya ditawarkan untuk memperoleh SIM tanpa test tapi harus bayar. Saat itu untuk masing-masing SIM saya harus membayar sekitar 200-300 ribu. Saya memang tidak tau test apa saja dalam ujian SIM, namun saya berusaha mencari tahu lebih banyak mengenai teknik-teknik mengemudi yang baik dan juga aman. Saya belajar bagaimana teknik untuk parkir paralel, yang nyatanya kalau kita tahu tekniknya, rupanya cukup mudah untuk dilakukan, kalau belum tau tekniknya, bisa beberapa menit tuh untuk bisa parkir paralel.

Selain mempelajari teknik, saya juga mencari tahu mengenai berkendara yang aman. Hal pertama yang paling saya ingat untuk keselamatan ketika berkendara adalah menggunakan seat belt. Dulu, sebelum saya bisa nyetir sendiri, seat belt sangat jarang dipakai, namun setelah beberapa bulan bisa nyetir sendiri, memaksakan diri untuk terus memakai seat belt, sehingga saat ini, kalo naik mobil tanpa menggunakan seat belt rasanya risih....

Di samping itu saya juga banyak belajar tentang persiapan kendaraan, terutama kalau ingin melakukan perjalanan jarak jauh. Cek kondisi ban merupakan salah satu hal yang penting sebelum melakukan perjalanan. Karena ajaibnya, ban yang punya angin kurang, mempunyai probabilitas untuk pecah lebih besar daripada ban yang cukup anginnya. Biasanya sih ban pecah kalau kecepatan tinggi (kemungkinan di atas 100 km/jam) atau muatan penuh dan kondisi ban lebih kempes dari seharusnya. Karena tau bahwa kecepatan di atas 100 km/jam cukup berbahaya, walaupun kita tau bahwa kondisi ban kita baik, namun kita belum bisa yakin 100% ketika mobil kita keluar komplek, tidak terkena paku kecil di jalanan, yang akan sangat berbahaya kalau berkendara di atas 100 km/jam.

Lagipula, sekarang kan bensin sudah mahal, buat apa berkendara di atas 100 km/jam? Bensin yang digunakan semakin banyak, dan kurang santai dalam menyetir, karena harus full konsentrasi terus menerus. Saya biasa berkendara di kecepatan 70 - 90 km/jam jika di jalan tol, dan 60 km/jam di luar jalan tol. Mungkin gak terlalu cepat, tapi saya yakin saya cukup santai, dan juga sambil berharap pemakaian bensin lebih irit dari biasanya.

Tentu masih banyak lagi tips dan trick yang perlu diketahui mengenai teknik mengemudi yang benar dan aman. Masalahnya masih banyak orang kita yang tidak tau teknik yang benar, apalagi yang aman. Mereka yakin dengan pengalamannya, yang mungkin selama 30-40 tahun hidupnya diisi dengan mengemudi. Pengalaman memang membuat kita lebih terbiasa, tapi kalau yang dilakukan setiap hari itu adalah tindakan yang salah, mau berpengalaman bagaimanapun, tetap juga salah. Masalahnya ada kejadian emergency yang kalau orang tidak tahu maka biarpun pengalaman menyetirnya sudah puluhan tahun, dan ketika dia mengalami kejadian emergency tersebut, maka sama saja dia seperti orang baru bisa nyetir dan mengalami emergency. Emergency yang saya maksud disini adalah, adanya kejadian di luar keinginan kita terhadap segala kondisi yang membuat pengalaman menyetir kita menjadi kurang enak. Mulai dari ban kempes, jalan yang bergelombang, hingga mengalami pecah ban.

Sekarang contoh aja, ada wanita yang katakanlah umurnya sudah 40 tahun. Dia sudah dapat nyetir sejak umur 17 tahun karena saat kuliah lalu orangtuanya telah membelikannya sebuah mobil untuk dikendarainya buat kuliah. Tentu kalau pengalaman menyetir sudah 23 tahun, tentunya kita pun tak ragu lagi akan kemampuannya. Tapi andaikata, selama 23 tahun dia menyetir, tidak pernah sekalipun mengalami kempes ban di jalanan, dan di saat dia lagi butuh untuk buru-buru ke tempat kerjanya dan mengalami kempes ban, maka dia akan kesulitan untuk sekedar mengganti ban sendiri. Yang bisa dilakukannya hanyalah menunggu kerabat, atau orang yang bersedia menolong dengan imbalan tertentu untuk menggantikan bannya, atau mencari tambal ban terdekat. Dia tidak siap dengan keadaan emergency ini. Untungnya cuma kempes ban, bagaimana kalau pecah ban depan dalam kecepatan tinggi? Apa yang harus dilakukan? Kalau tidak pernah mengalami pecah ban, tentunya, begitu mendengar ada yang meletus, reflek sebagai pengendara adalah menginjak rem!!! padahal ketika mengalami pecah ban depan dalam kecepatan tinggi, menginjak rem adalah hal yang tidak boleh dilakukan, karena bila dilakukan, mobil bisa terbalik dan tentunya kita tidak akan tahu lagi apa akibat lanjutan bila mobil kita terbalik. Yang harus dilakukan adalah tetap tenang, kendurkan gas, dan turunkan kecepatan secara perlahan-lahan, sambil menahan setir untuk menghindari berpindah jalur terlalu jauh. Cara ini juga saya dapatkan dari belajar, saya belum pernah sekalipun mempraktekannya, karena beruntunglah orang yang mampu mempraktekannya, dan dia masih bisa hidup dan dapat menyetir kembali saat ini, karena mungkin sangat langka.

Namun apakah teknik-teknik seperti ini dapat diakses oleh orang kebanyakan? Berapa banyak pengendara yang cuma mengandalkan pengalaman dari orangtuanya, temannya, kakaknya, dan sudah berani untuk berjibaku di jalan raya yang tidak mengenal belas kasihan?

Usaha dari Polri dan instansi terkait selama ini sebenarnya sudah cukup simpatik. Kampanye mengenai keselamatan berkendara banyak dilakukan. Namun yang benar-benar mendapatkan edukasi mungkin hanya sebagian kecil kelompok, yang lain hanyalah dapat melihat spanduk-spanduk yang bertuliskan anjuran. Apakah perilaku orang dapat diubah dengan hanya anjuran? Di perusahaan yang mengedepankan safety, anjuran disertai dengan sikap represif, seperti, nilai tahunan nanti akan jelek kalau safety habitnya kurang baik, atau akan dicatat sebagai pertimbangan kenaikan gaji, jika dalam satu tahun tersebut kita pernah mengalami kecelakaan kerja. Sehingga paling tidak, orang sadar tidak akan melakukan pelanggaran, karena mereka tahu, jika mereka melanggarnya, mereka sendiri yang akan rugi...

Penutup....

Semakin hari, semakin banyak saja jumlah kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban jiwa. Setiap orang tahu, kecelakaan dapat menyebabkan kehidupan suatu keluarga berubah dalam sekejap. Jika suatu kendaraan yang penuh penumpang yang notabene satu keluarga, dan mengalami kecelakaan, kemudian seluruh penumpang dalam kendaraan itu tewas, maka bagaimana dengan harta benda mereka? bagaimana dengan rencana jangka panjang mereka? bagaimana dengan orang-orang terkasih mereka? bagaimana dengan orang-orang yang selama ini bergantung kepada mereka? bagaimana dengan anggota keluarga yang tidak ikut dalam kendaraan itu? Tentunya satu hal yang pasti, segalanya akan berubah!!!! Dan perubahan itu sangat radikal!!! Dan kebanyakan perubahan radikal tersebut ke arah yang tidak diinginkan, dan untuk kembali ke arah yang diinginkan butuh usaha yang lebih keras lagi dari anggota keluarga yang masih hidup.

Maukah anda membiarkan anak-anak anda menjadi yatim-piatu padahal mereka belum mengerti apa-apa? Maukah anda membuat mimpi anak-anak anda menjadi bubar karena kehilangan orang yang selama ini mendidik mereka? Maukah anda membiarkan keluarga anda tiba-tiba jatuh miskin, padahal selama ini anda mati-matian mencari duit untuk kesejahteraan keluarga anda?

Pilihan tergantung anda, jangan terlalu berharap kepada instansi terkait, selama pembuatan SIM masih bisa pakai jalur cepat.

Rabu, September 24, 2008

Selamat Jalan Papa




Satu bulan yang lalu, tepatnya tanggal 25 Agustus 2008, pukul 21.10, Papaku, Ir Bustanul Arifin M.Phil.Eng, salah satu dosen teknik metalurgi Universitas Indonesia telah berpulang ke Rahmatullah. Beliau meninggal setelah menderita penyakit Kanker Paru-paru yang mulai diketahui sejak Akhir Februari 2008, atau tepat 6 bulan setelah diketahui bahwa ada kanker di tubuhnya.

Cepat sekali rasanya 6 bulan berlalu sejak kami mengetahui bahwa Papa ada indikasi kanker. Namun anehnya saat itu, yang mendukung pembuktian kanker hanyalah pemeriksaan pada cairan dari paru-paru Papa, pemeriksaan lainnya negatif. Aneh memang, tapi saat itu sudah diketahui bahwa kankernya sudah mencapai stadium 3.

Dengan stadium yang cukup tinggi, maka sudah tidak dapat dilakukan apa-apa lagi selain kemoterapi. Kami sekeluarga tidak ingin Papa menjalankan terapi kemoterapi, karena efek samping dari kemoterapi begitu besar, dan Papa mungkin saja akan lebih cepat drop staminanya jika saat itu menjalankan kemoterapi, paling tidak, itulah yang menjadi bayangan kami saat itu.

Jadilah Papa akhirnya mencari kesana kemari mengenai obat herbal yang katanya mampu mengurangi perkembangan sel kanker, mulai dari kolostrum, obat jepang, dan berbagai macam obat herbal lainnya sudah dicobanya. Hasilnya, memang Papa masih bisa beraktifitas walaupun tidak maksimal hingga pertengan Juli.

Setelah Juli, baru keadaan Papa semakin memburuk. Saya yang tidak tiap hari ketemu Papa karena tinggal di rumah mertua, menyadari keadaannya yang semakin memburuk tiap minggunya.

Mulai dari tidak pergi ke kampus lagi karena staminanya mulai ngedrop, diikuti oleh jalan harus dibantu atau dipapah pada minggu depannya. Minggu berikutnya, Papa mulai menggunakan kursi roda untuk aktifitas di luar tempat tidur, dan terakhir kali di rumah sakit, sekitar satu minggu sebelum kepergiannya, untuk ke kamar mandi di kamar inap rumah sakit, harus menggunakan kursi roda, padahal jaraknya cuma beberapa meter dari tempat tidurnya.

Di minggu terakhir itu, Papa mulai menggunakan terapi kemo selama 3 hari. Memang keadaannya sempat membaik, yaitu sempat melepas O2-nya tanpa merasa sesak. Obat tersebut memang sangat keras, karena bisa langsung mengubah kondisi Papa menjadi lebih baik, dan katanya memang obat tersebut jika diminum secara teratur dalam 10 hari pertama, akan membuat kondisi yang lebih baik secara signifikan.

Namun, malam itu, ketika Saya yang mendapatkan jatah untuk menemani Papa di rumah sakit, Papa rupanya pergi selama-lamanya meninggalkan Kami semua. Saya senang karena Papa pergi begitu tenang, tanpa mengeluh kesakitan, tanpa merasakan penderitaan yang berkepanjangan, dan tanpa mengalami keadaan kritis sama sekali. Sebagai informasi, 1/2 jam sebelum kepergiannya, perawat masih tensi darahnya, dan hasilnya adalah 100/70, hasil yang normal, dan juga hasil 2 jam sebelumnya juga 100/70.

Selama menderita sakit, Papa menjadi orang pendiam, kerjaannya hanya tidur, nunduk dan tidur. Tadinya Saya berpikir Papa shock menghadapi penyakit kankernya, namun rupanya beliau memang merasakan sakit yang amat sangat. Hal itu terlihat dari beberapa kali Papa meringis, namun ketika ditanya, jawabannya selalu bilang sedang tidur, sedang bengong dan sedang lainnya, sehingga kita tidak merasa begitu khawatir akan keadaannya.

Papa memang orang yang tidak mau membuat orang susah. Bahkan Kami yang secara sukarela mau membantunya ketika dia sedang sakit pun, dia lebih memilih merasakan sakit sendirian. Tak pernah sekalipun Saya mendapatkan Papa meringis kesakitan, atau mengeluh karena susah bernapas, walaupun untuk urusan bernapas mungkin lebih terlihat karena beberapa kali beliau tidak bisa tidur gara-gara batuk semalaman.

Mungkin itulah pelajaran terakhir yang Papa berikan ke Saya sebelum kepergiannya, "Jangan pernah menyusahkan orang lain". Dari mudanya Papa memang tidak pernah bergantung kepada orang, malah dia lebih banyak membantu orang.

Selamat Jalan Papa, Saya bangga dengan Papa, semoga Papa tenang beristirahat di sisi Allah.

Ya Allah, ampunilah dosa Papa, tempatkanlah dia di tempat terbaik di sisi-Mu, jadikanlah amal ibadahnya selama hidup menjadi penolong baginya di alam barzah dan alam akhirat nanti, jauhkanlah dia dari siksa kuburmu, dan buatlah agar orang-orang yang pernah dizalimi oleh Papa di masa hidupnya memberikan maafnya ke papa, sehingga Papa meninggalkan dunia ini bersih dari segala dosa dan banyak amal kebajikan....Amin.

Kamis, Mei 22, 2008

Ikutan Lomba Lari


Hari minggu lalu, tanggal 18 Mei, gue ikutan lomba lari yang diadakan oleh Mizuno dalam rangka National 5k Championship.

Gue sih gak ikutan yang lomba lari 5k-nya, gue ikutan Fun Run-nya yang katanya menempuh jarak kira-kira 2,5 km. Daftar sejak tanggal 2 Mei dengan uang pendaftaran 50 ribu, gue mendapatkan voucher 20% untuk semua merek produk sepatu jenis running yang dijual di sport station dan teman-temannya, dan juga mendapatkan kaos lari dari Mizuno yang harus diklaim saat hari H.


Gambar di atas ini adalah gambar kaosnya yang gue klaim dengan menukarkan formulir pendaftaran. Gue pun mendapatkan nomor dada 1111, cukup cantik juga nomornya.



Jadilah, pukul 06.50 kami diberangkatkan dari garis start. Karena cuma fun run, jadi gak terlalu ngotot, toh yang penting finish, karena kalo finish dapat souvenir berupa medali. Gue berlari dan juga jalan ketika capek, dan lari lagi menempuh jarak kira-kira 3k, tidak 2,5k seperti yang dijanjikan dengan catatan waktu sekitar 20 menitan. Jauh lebih baik daripada latihan-latihan yang gue lakukan sebelumnya, yang paling top adalah 25 menit.

Pas nyampe di garis finish sudah ada gadis-gadis yang siap dengan medali di tangan mereka dan mereka langsung mengalungkan medali tersebut ke pelari yang berhasil finish. Medalinya langsung gue serahkan ke istri, dan gue baru nyadar kalo gue pake medali itu blom difoto ama istri, jadi gak ada deh fotonya, hehehe

Abis berlari, kita diberikan gratis minuman powerade, milo dan coklat snikers. Ada juga starbucks, tapi gak gratis, jadi gak dibeli deh. Setelah semua orang telah menyelesaikan larinya, kita dipersilahkan untuk mengunjungi bazar yang ada di dalam JaCC untuk sekedar melihat-lihat, tapi juga disediakan diskon sebesar 20% untuk all item. Lumayan juga nih, akhirnya gue dan istri jadi belanja sebanyak hampir 400 ribu untuk beberapa item, termasuk beberapa aksesori untuk sepeda gue.

Jam 9-an kita pulang ke rumah naek kopaja dan metromini, setelah itu hampir seharian gue tepar karena capek dan akibatnya kaki pegal-pegal sampe 2 hari kemudian.

Rabu, April 30, 2008

Liburan Kuliah, tiga buku dilahap dalam seminggu

Sedang liburan kuliah, artinya setiap hari pulang normal. Sebelum magrib juga udah sampe rumah. Sehingga banyak waktu di rumah, dan kalo dipake buat nonton tv doank sayang banget. Maka itu gue mulai lagi membaca buku. Kebetulan beberapa bulan yang lalu ada beberapa buku yang belum dibaca. Eh dah seminggu lebih ini, sudah tiga buku kelar dibaca. Buku-buku tersebut adalah:

1. Riwayat Kartun Peradaban Jilid 3
Walaupun buku kartun, tapi isinya cukup berat. lagipula halamannya juga banyak, ada 300-an. trus setiap lembar baru selesai dibaca sekitar 2 - 3 menit itu juga kalo lu pass aja, kalo mau ngerti banget bisa sampe 5 menit tuh. Bagus juga untuk menambah pengetahuan, dan kadang si penulis menulis pendapatnya dari sebuah peristiwa sejarah (entah anggapan dia, atau memang ada referensinya). Untuk melahap buku ini, gue perlu 1 hari penuh.

2. Riwayat Kartun Peradaban Modern Jilid 1
Seperti buku pertama, ini juga isinya sama. cuma kurun waktu ceritanya aja yang berbeda. Sama juga, gue perlu 1 hari penuh untuk membaca keseluruhan buku ini.

3. Sam Kok Jilid 3
Nah ini nih buku yang tiap trimester gue baca. Kali ini semakin seru aja ceritanya. Tokoh-tokoh di dalam cerita ini di akhir buku udah banyak yang meninggal, ada yang tragis ada juga yang natural. Di buku 4 nanti, sepertinya 90% tokoh adalah tokoh baru yang merupakan keturunan dari tokoh-tokoh sebelumnya.

Selanjutnya gue juga akan mau membaca novel best seller yaitu Harry Potter dari jilid 1 sampe 7. Pengen aja membaca cerita tersebut, kira-kira sampai mulai kuliah dah kelar blom ya? Semoga saja selesai. Gue sebenarnya gak terlalu suka novel, tapi bolehlah membaca yang best seller sekali-sekali, toh gue udah nonton semua filem Harry Potter sampe seri terakhir yang udah muncul.

Mudah-mudahan gue suka dengan cerita Harry Potter. Laporannya nanti menyusul ya....

Minggu, April 27, 2008

Hunian Bersubsidi di Kalibata

Minggu ini, di beberapa jalan besar, ada spanduk kecil yang menyatakan adanya hunian bersubsidi di Kalibata. Wah ini hal baru tuh, hunian bersubsidi di tengah kota. Namun di spanduk tersebut tidak diberikan nomor telpon, sehingga saya tak tahu harus menghubungi siapa.

Lalu saya mencoba mencari informasi di internet. Berdasarkan informasi dari sebuah blog mengenai apartemen bersubsidi, rupanya memang ada hunian bersubsidi di Kalibata yang kabarnya bagian dari Agung Podomoro Group. Tapi saya belum tahu mengenai informasi lebih lanjut dimana letaknya, dan sudah sampai mana statusnya.

Malam minggu kemarin, ketika berbincang-bincang dengan Orang Tua (Mama), saya memberikan informasi tersebut kepada beliau. Rupanya Mama tertarik dan berminat kalo memang ada hunian bersubsidi di daerah Kalibata. Namun karena saya sudah keburu ngambil hunian bersubsidi di daerah Ciledug, maka tidak mungkin lagi mengajukan subsidi untuk hunian yang ini. Mama tidak keberatan untuk mencoba yang non-subsidi, tapi dia akan berusaha untuk bisa mendapatkan yang subsidi, ntah pake nama siapa nantinya, tapi rasanya di antara keluarga sudah tidak ada lagi yang eligible.

Mama juga memberitahukan kepada keluarga yang lain, karena kebetulan malam minggu kemarin itu kita semua pada ngumpul di rumah Mama karena merayakan ulang tahun Abang dan anaknya. Mama pengen tahu di mana persisnya letak hunian bersubsidi tersebut, kalo memang cukup strategis dia mau ambil satu. Katanya sih buat kalo capek malam-malam, mending ngendon disitu dulu, daripada jauh-jauh pulang ke Cibubur.

Pagi tadi, si Putri, adik saya, memberikan informasi bahwa ada “open house” mengenai informasi hunian bersubsidi di Kalibata di daerah Pancoran dekat dengan restoran Izzi Pizza. Tadinya Mama yang mau kesana karena kebetulan dia juga mau ke daerah Sudirman siang ini, tapi karena saya juga melewati daerah tersebut dan lebih cepat daripada Mama, maka saya dan istri memutuskan untuk melihat informasi tersebut langsung ke tempatnya.

Begitu sampai di tempat, rupanya memang orang sudah mulai rame, memang gak terlalu rame dan berdesak-desakan, tapi beberapa orang yang ada di situ cukup memberikan gambaran mengenai antusiasme orang-orang. Sama sekali tak ada brosur mengenai informasi hunian tersebut, adanya hanya kata-kata : “SEGERA HADIR! HUNIAN BERSUBSIDI DI KALIBATA JAKARTA SELATAN SEGERA DAPATKAN INFORMASI PERDANA PERSEMBAHAN DARI AGUNG PODOMORO GROUP”

Buset, memasarkan properti tanpa brosur, yang ada hanyalah Sales handbook yang di dalamnya sedikit menjelaskan mengenai lokasi dan denah. Saya melihat lokasinya, rupanya terletak di Pabrik Bata Kalibata yang baru saja ditinggalkan oleh Bata. Atau kira-kira dekat dengan Flyover Kalibata yang menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata. Langsung saja saya kasih tau ke Mama mengenai lokasi hunian tersebut, dan Mama langsung tertarik. Padahal saya juga ngasih tau kalo waiting listnya aja menurut Salesnya sudah 1700-an dari 2000-an unit yang ditawarkan. Jadi kita disitu disuruh untuk bayar tanda jadi sebesar 1 juta rupiah, untuk mendapatkan undangan guna memilih Unitnya dari tanggal 16 – 24 Mei nanti. Gila juga ya, kita sudah disuruh bayar, tapi unitnya aja blom tau. Saya udah bilang ini ke Mama, tapi rupanya Mama bilang bayar aja dulu......

Ya udah akhirnya saya bayar dulu 1 juta rupiah, dan mendapatkan kuitansinya. Jadi tinggal nunggu kabar undangan dari Salesnya untuk milih unit di hari yang ditentukan. Sementara sih saya memesan yang 2 Bedroom, tapi kata Salesnya, yang mesan hari ini pasti dapat unit, tapi belum tentu yang dia inginkan. Lucunya kan kalo kita mau yang 1 Bedroom, tapi pas kita milih udah abis, terpaksalah ambil yang 2 bedroom agar booking fee kita tidak hangus. Tapi karena Mama mau ambil yang manapun, ya udah, pokoknya ambil nomor dulu deh.

Jadi sekarang ini sampai segitu dulu update mengenai Hunian Bersubsidi di Kalibata tersebut. O ya, ngomong-ngomong, nama huniannya adalah Kalibata Residences. Yang berminat, segera deh hubungi marketingnya, karena menurut saya inilah salah satu hunian bersubsidi yang terletak di dalam lingkar tol JORR. Karena kebanyakan hunian bersubsidi itu berada di luar lingkar tol JORR, yang salah satunya adalah hunian bersubsidi di Ciledug yang saya sudah DP sebanyak 3 kali itu.

Memulai Pengumpulan Data Apartemen Gateway

DP sudah bayar 3 kali, berarti tinggal sekali bayar lagi dan harus cepat-cepat akad kredit dengan bank penyedia kredit. Menurut informasi sih Bank yang menyediakan kredit adalah Bank DKI. Tadinya sih sempet mau BTN, namun karena memang BTN sedang gencar juga menyediakan kredit hunian, mungkin gak kepegang, jadinya diambil alih oleh Bank DKI. Gimana ya BTN, mau growth dan ekspansi tapi kok gak didukung dengan jumlah SDM yang memadai ya, hilang deh prospect ribuan transaksi hunian, yang mungkin nilainya bisa mencapai ratusan milyar hingga triliyunan rupiah. What a waste!!

Anyway, biarlah BTN dengan strategi bisnisnya. Kita kembali lagi ke topik semula. Sudah dua minggu ini saya mencoba untuk melengkapi persyaratan administrasi untuk hunian subsidi yang telah aku ambil di Ciledug. Nama huniannya adalah Apartemen Gateway. Syarat yang belum ada itu adalah NPWP dan Surat Keterangan Kelurahan kalo kita belum punya rumah di JAKARTA dan belum pernah mendapatkan subsidi sebelumnya. NPWP ngurusnya harus ada Kartu Keluarga, nah ini yang jadi masalah. Wong KTP aja blom jadi-jadi. Harus nunggu 6 bulan atau bulan Agustus nanti baru bisa mengurus KTP-nya. Tapi saya udah punya surat keterangan calon penduduk.

Jadilah senin lalu, saya mencoba mendaftar NPWP langsung dari website pajak dengan e-registration. Trus formulirnya dah dikirim ke KPP setempat, namun sampai saat ini, udah 6 hari, blom ada kabar apapun dari KPP setempat. Memang Pajak sudah berubah, tapi hanya pusatnya, yang cabangnya sepertinya masih bermental lama.

Namun karena sudah punya surat keterangan terdaftar sementara, saya pakai dulu surat tersebut untuk keperluan pengumpulan data. Jadilah Sabtu pagi kemarin ke marketing Apartemen Gateway dan langsung ketemu dengan perwakilan dari Bank DKI dengan Pak Tri dari cabang Gunung Sahari yang melayani saya. Saya kasih seluruh persyaratan yang saya bawa, tapi rupanya surat keterangan kelurahan itu belum juga jadi. Lupa ngurus sih. Sehingga saya akan balik lagi minggu depan untuk menyerahkan persyaratan yang belum lengkap. Ada juga sih yang belum, yaitu NPWP, tapi nasibnya sudah jelas, jika sampai selasa minggu depan ini blom juga ada kabar, maka rabunya akan aku urus seharian penuh.

Akad kredit kemungkin akan dilaksanakan antara Mei atau Juni, biaya yang harus disiapkan untuk kredit tersebut sekitar 5 juta rupiah. Untung aja bulan Mei ada uang cuti yang cair, sehingga 5 juta rasanya bisa dicover.

Kemungkinan cicilan untuk Apartemen Gateway bila KPA subsidinya disetujui adalah 1,6 jutaan rupiah per bulan untuk 10 tahun. Rasanya masih sanggup untuk dipenuhi, karena kebetulan pengeluaran paling besar tahun ini yaitu untuk Kuliah sudah ada uangnya sampai akhir tahun ini.

Ya tinggal melengkapi persyaratan yang belum, dan tinggal datang ke Bank DKI saat akad kredit, sehingga sudah mulai secara resmi memiliki aset apartemen sendiri. Semoga apartemen ini menjadi berkah dan awal mula untuk rejeki yang lebih besar di kemudian hari. Amin!

Kamis, April 24, 2008

Sehari Gak Masuk Kerja Gara-gara Sakit Mata

Rabu lalu 23 April gue gak masuk kerja. Penyebabnya adalah sakit mata. Tiba-tiba aja pas pagi-pagi bangun tidur mata kiri gue kok susah dibuka. Eh begitu liat kaca, mata kiri gak taunya bengkak. Langsung aja sholat dulu, trus makan, trus balik lagi ke tempat tidur dan nelpon bos bilang kalo hari itu gak masuk, trus netes obat mata, dan tidur lagi deh.

Jam 10 baru efektif bangun lagi. Karena alasan gak masuk hari itu adalah sakit mata, makanya gue gak turun-turun dari lantai atas, nanti malah orang rumah pada ketularan sakit mata juga. Turun hanya saat makan siang, kelar makan siang naik lagi.

Di waktu antara bangun tidur dan jam makan, ya gue pake buat baca buku aja. Kebetulan kemarin itu melahap buku kartun riwayat peradaban bagian ketiga. Biarpun buku kartun, tapi bacanya lama juga loh, hampir seharian penuh.

Abis makan siang gue melakukan hal yang selama ini gak pernah gue lakukan selama 2 bulan terakhir, yaitu Nonton DVD. Gak ada filem baru sih, cuma kebetulan ada filem yang blom ditonton. Secara keseluruhan sih bagus, cuma karena textnya gak jelas, jadinya kurang menghayati deh. Gak papalah, itung-itung killing time. Kalo baca buku mulu sebentaran ngantuk sih....hehehe

Jadi deh seharian di rumah aja ngendok di lantai atas. Mana istri lagi ke pulau, sendirian deh.

Sekarang sih udah mendingan tuh mata, masih gak enak, tapi yang penting dah gak bengkak. Kalo masih begini trus, nanti ke dokter mata ah.

Rabu, April 16, 2008

Almost The End of Trimester

Tanggal 21 April nanti adalah hari terakhir kuliah untuk trimester ini. Berarti dimulailah libur sekitar 3 mingguan untuk menunggu dimulainya trimester baru. Banyak hal yang pas masa kuliah gak bisa dilakukan, salah satunya adalah membaca buku. Dengan sudah ada beberapa buku menunggu di rumah yang belum dibaca, waktu 3 minggu akan serasa sangat sebentar.

Liburan kuliah saat ini juga akan dipergunakan untuk mengurus persyaratan kredit apartemen. masih banyak yang belum dipenuhi, salah satunya adalah membuat NPWP. Surat keterangan dari kantor udah dipegang, KTP blom ada, tapi ada surat penduduk sementara. Kartu Keluarga juga blom ada, tapi ada surat keterangan kelurahan. Mudah-mudahan bisa dipergunakan untuk keperluan membuat NPWP. Setelah itu, semua berarti udah kelar, tinggal ajukan persyaratan, dan akad kredit deh......sip!!

Mau juga liburan kali ini digunakan untuk berkunjung ke Betrix Indonesia yang ada di Bandung. Disana maunya sih melihat kantor dan perakitannya, sekalian liat produk-produknya yang ada beberapa blom pernah dilihat. Kesempatan itu juga digunakan untuk latihan merakit sepeda untuk kepentingan sendiri nantinya, yaitu sebagai outlet betrix. Mudah-mudahan dengan bisa merakit, bisa tau juga untuk troubleshooting, karena kan ketauan jeroannya bagaimana.

Trus juga liburan ini juga dipakai untuk merestrukturisasi keadaan keuangan. kalo selama ini uang hanya ditaro di tempat yang kurang menguntungkan, kali ini akan dicoba ditaro di tempat yang lebih menguntungkan dengan resiko yang sama (no risk sih selama ini). Mungkin juga dievaluasi mengenai keberadaan uang yang ada di asuransi tabungan manulife dan tabungan rencana mandiri, karena return yang diberikan keduanya tidak terlalu besar untuk ukuran sekarang. Berarti akan lebih banyak bermain ke bank atau lembaga keuangan lain untuk mencari investasi yang paling menguntungkan.

Untuk yang dua pertama, berarti harus cuti nih, kan gak mungkin ijin kalo seharian penuh. yang ketiga mah gak perlu cuti, tinggal jalan ke bank pas jam istirahat. beres deh.

Mau apalagi ya? hm, nanti deh diliat lagi, 3 aja udah lumayan berat, kan lagipula liburnya 3 minggu, jadi anggap aja satu kegiatan lamanya satu minggu, padahal cutinya aja paling cuma 2 hari.

Hayo sekarang belajar, lagi final test nih!!!

Rabu, Februari 20, 2008

Mainan Baru: Motret-motret




Udah 2 minggu ini gue dapat maenan baru, yaitu motret-motret. Modalnya adalah Kamera Merk Brica yang punya kemampuan maksimal sampai dengan 5 MegaPixel. Lumayanlah, walaupun gak ada optical zoom tapi ini lebih dari cukup bagi gue.

Kamera itu gue dapat dari istri. Awalnya sempat bilang ke istri kalo gue pengen banget punya kamera. Gak perlu yang canggih-canggih, asal bisa buat motret aja dah cukup kok. Eh kebetulan istri punya kamera Brica itu yang dibelinya 2 tahun lalu tapi jarang sekali dipake. Jadi deh gue coba kameranya. Dengan modal batere AAA yang kebetulan gue punya mulailah gue jepret-menjepret. Tapi rupanya kamera ini rakus makan batere. Dan kalo harus beli batere AAA terus paling gak setiap sekali dua hari, tekor juga. Kan harga batere AAA untuk merek Energizer sekitar 11 ribu rupiah sepasang.

Begitu tahu harganya segitu, langsung mencoba mencari batere charger. Harga batere AAA yang bisa dicharge merk Energizer adalah sekitar 60 ribu sepasang atau 6 kali lebih mahal dari AAA non-charge. Dan chargernya sendiri berharga 120 ribu untuk yang charge biasa. Artinya menghabiskan 180 ribu di awal atau membeli 11 ribu tapi terus-terusan.

Istri pun nanya, ini maenan mau bertahan brapa lama. Aku jawab, paling gak satu tahun deh. Jadi kalo dihitung bahwa harga investasi charger plus batere charge adalah 180 ribu atau 18 kali dari harga batere biasa, maka dipilihlah batere charger untuk mendukung maenan ini.

Maenan ini dipake di kantor, di kampus dan juga ketika jalan-jalan. Sampe dibilang ama anak-anak di kampus sebagai paparazi. Hasilnya aku upload ke milis kampus sehingga semua orang bisa lihat secara langsung.

Semoga maenan ini bertahan lama, minimal untuk 18 minggu pertama (mengingat investasinya yang 18 kali harga batere biasa).

Di atas ada dua contoh foto yang aku ambil. Ini ketika di kampus. Terlihat bahwa kedua model sebenarnya kaget difoto....hehehe

Jumat, Februari 15, 2008

Dilema Memilih Properti Bagi Pasangan Muda

Boy, 28 tahun, 8 bulan lalu baru saja menikahi gadis pilihannya, Tiara, 26 tahun. Setelah menikah mereka tinggal di rumah orang tua Tiara yang berada di tempat yang cukup strategis karena hanya beberapa kilometer dari pusat kota Jakarta.

Sebagai pasangan muda, tinggal di rumah orang tua ada baik dan buruknya. Baiknya, kita selalu dekat dengan keluarga dan juga pengeluaran harian dapat ditekan karena untuk urusan bulanan biasanya masih banyak mendapatkan subsidi. Buruknya, bila hal tersebut berlanjut, maka ada kemungkinan pasangan muda ini tidak mandiri karena terlalu nyaman mendapatkan subsidi dari orang tuanya.

Menimbang baik buruknya jika terus menetap di rumah orang tua, maka pasangan ini melakukan perhitungan mengenai projected cash flow mereka dalam lima tahun ke depan. Setelah dilakukan perhitungan dengan beberapa asumsi yang disepakati, maka dapat disimpulkan bahwa pasangan tersebut dapat menghemat dengan jumlah yang cukup signifikan bila tetap di rumah orang tua. Penghematan tersebut bila dikumpulkan dalam waktu lima tahun dapat digunakan sebagai uang muka membeli properti di kawasan yang cukup strategis, tentunya dengan menggunakan asumsi bahwa dalam lima tahun ke depan nilai properti pun juga sudah merangkak naik.

Dilihat dari potensi tersebut, maka keputusan untuk tetap tinggal di rumah orang tua cukup menggiurkan. Namun pasangan ini juga berasumsi bahwa jika mereka memiliki tabungan uang yang cukup besar, maka ada kemungkinan uang tersebut bukannya disimpan untuk kepentingan membeli properti tetapi malah digunakan untuk membeli barang-barang konsumtif yang mempunyai nilai semakin menurun seiring berjalannya waktu. Mungkin saja pasangan ini mempunyai barang elektronik mewah, atau membeli fashion dan gadget terkini, atau bisa juga mengganti kendaraan dengan yang lebih baru walaupun yang lama masih layak digunakan dengan alasan sudah tua.

Bila hal tersebut yang terjadi, maka ada kemungkinan properti yang diidam-idamkan tidak mampu diperoleh dalam beberapa tahun ke depan karena memang uangnya sudah terpakai untuk membeli hal yang lain di luar rencana semula. Godaan menggunakan uang untuk kepentingan yang lain tersebut sangat besar walaupun mereka bertekad untuk konsisten.

Untuk itu, pasangan muda ini kemudian memutuskan untuk membeli properti yang ada di Jakarta dan sekitarnya dengan tujuan untuk menggunakan uang secara disiplin agar tidak habis untuk hal-hal yang dianggap kurang penting. Pasangan ini menyadari bahwa saat ini mereka hanya mampu membeli properti di tempat yang kurang strategis walaupun mereka mendapatkan subsidi uang muka dari orang tua. Setelah kembali melakukan perhitungan projected cash flow, maka didapatkan jumlah cicilan per bulan maksimum yang masih dapat dipenuhi oleh pasangan tersebut. Dengan suku bunga yang berlaku saat ini, pasangan tersebut dapat mengetahui plafon harga properti yang ingin dibelinya.

Dengan plafon harga yang sudah didapatkan, maka saat itulah pasangan ini dapat mulai mencari properti yang sesuai keinginan. Kriteria pemilihan properti pun mulai ditetapkan. Kriteria-kriteria tersebut adalah:
1. Lokasi
Walaupun mengetahui bahwa mereka tidak akan mendapatkan lokasi yang sangat strategis karena mempunyai budget yang terbatas dan sadar diri, tapi mereka berusaha untuk men-dapatkan lokasi yang paling strategis dengan budget tersebut.
2. Kenyamanan
Semakin nyaman tentu semakin baik. Kenyamanan ini tentunya banyak yang harus dapat dipenuhi, mulai dari bebas banjir, keamanan yang terjamin hingga suasana tempat yang menye-jukkan. Di samping itu, fasilitas publik yang memadai menjadi standar minimal.
3. Harga
Biarpun dari awal sudah ditentukan budget maksimumnya, tetap saja harga menjadi bahan pertimbangan. Dengan melakukan survey terhadap lokasi fisik dapat diketahui apakah harga yang ditawarkan sesuai, kemahalan atau kemurahan dengan fasilitas yang ditawarkan.
4. Keluarga
Tidak dapat dipungkiri, walaupun keputusan membeli properti merupakan keputusan pasangan ini, tapi pengaruh keluarga pun juga masuk menjadi salah satu kriteria penilaian.

Setelah mengetahui kriteria yang diinginkan, maka pencarian tempat properti pun menjadi aktifitas berikutnya. Pameran properti, media massa dan media elektronik dapat dijadikan rujukan untuk tempat pencarian properti. Dari situ dapat dipilah-pilah properti mana saja yang masuk dalam budget dan yang tidak masuk dalam budget. Tentunya properti dengan lokasi yang sangat strategis dan harga yang jauh melebihi budget langsung masuk kotak. Demikian juga dengan lokasi yang sangat tidak strategis tanpa harus melihat harga.

Diharapkan dengan memperoleh banyak informasi mengenai properti, dapat dipilih beberapa kandidat terbaik yang masuk budget, juga mempunyai lokasi dan kenyamanan yang masih dapat ditolerir. Dari beberapa kandidat tersebut dapat dilakukan seleksi berdasarkan kriteria-kriteria yang ada dengan memprioritaskan kriteria-kriteria yang ditentukan sebelumnya sebagai bahan pertimbangan.

Mungkin saja pasangan tersebut memilih kriteria harga sebagai kriteria utama. Dilanjutkan dengan kriteria lokasi dan kemudian kriteria kenyamanan. Namun jangan juga dilupakan kriteria keluarga. Walaupun dianggap keluarga hanya untuk mempengaruhi, tapi kadang dapat juga menjadi kriteria paling utama. Bisa saja pilihan sudah diputuskan, namun dibatalkan karena orang tua tidak setuju dengan pilihan tersebut.

Memang, memilih properti tidak semudah yang dibayangkan, karena harus mempertimbangkan berbagai faktor termasuk faktor kecocokan. Walaupun sudah berusaha untuk memilih secara sistematis berdasarkan kriteria yang disepakati dari awal, tetap saja, intuitif seseorang yang menentukan apakah keputusan membeli akhirnya dilakukan atau tidak.

Selasa, Februari 05, 2008

Bersepeda Motor Seperti Bersepeda

Mengendarai motor seperti bersepeda? bukannya emang begitu? kan keduanya sama-sama beroda dua, trus apa istimewanya? Nah inilah istimewanya.

Saya memperhatikan ada sebagian pengendara sepeda motor masih menganggap dirinya seperti mengendarai sepeda. Padahal untuk dapat mengendarai sepeda motor secara reguler diperlukan adanya Surat Ijin Mengemudi (SIM) yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, dengan kata lain, jika seseorang sudah memiliki SIM, artinya dia sudah lulus tes untuk mendapatkan SIM.

Beberapa kesamaan antara pengendara motor yang seperti bersepeda saya rangkumkan sebagai berikut

1. Tidak Memakai Peralatan Safety, terutama Helm.
Jika ingin mengendarai motor, maka helm mutlak digunakan dan bila tidak digunakan berarti melanggar peraturan. Peralatan safety lain seperti jaket, sarung tangan, dan sepatu merupakan pilihan untuk aman berkendara (safety). Banyak sekali terlihat pengendara motor yang tidak melakukan hal tersebut. Terutama di kampung-kampung atau di komplek perumahan. Alasannya terutama adalah : TIDAK ADA POLISI. Oleh karena itu sangat jarang ditemukan pengendara motor tidak menggunakan helm (apapun bentuknya) di jalan-jalan protokol karena kemungkinan ditilangnya sangat besar.
Bagaimana dengan sepeda? Memakai helm dan peralatan safety lainnya adalah pilihan. Tapi tidak memakainya pun tidak melanggar peraturan. Malah saya sangat salut kepada pengendara sepeda yang memakai peralatan safetynya ketika bersepeda. Menurut logika saya, jika pake sepeda aja sudah memakai peralatan safety, tentunya ketika mengendarai motor pun peralatan safety-nya tidak kalah lengkapnya.

2. Berkendara di Trotoar.
Nah yang ini dilakukan terutama kalau jalanan macet. Paling sering nih!!! Karena sistemnya kalo ada space asalkan muat, ya terobos aja. Nah kalo space sama sekali tertutup, ya tinggal trotoar satu-satunya jalan. Apakah ini melanggar peraturan? aku terus terang saja tidak tahu, tapi yang aku tahu yang namanya trotoar kan buat pejalan kaki.
Bagaimana dengan sepeda? Aku rasa trotoar merupakan salah satu jalan yang paling bagus buat naik sepeda. Sayangnya trotoar banyak yang rusak, dan yang cukup bagus hanya trotoar yang ada di jalan protokol. Malah sepeda akan lebih aman bila di trotoar daripada di jalanan.

3. Menyebrang di Jembatan Penyebrangan.
Aha, ini dia kelakuan pengendara motor yang lain. Daripada muter jauh-jauh, mendingan lewat jembatan penyebrangan. Toh biasanya di jembatan penyebrangan ada jalur yang bisa dilewati motor. Tapi bukankah aktifitas seperti ini melanggar peraturan?
Bagaimana dengan sepeda? Aku rasa jembatan penyebrangan pun memang menjadi tempat yang ideal untuk menyebrang. Dan karena sepeda itu ringan, gak terlalu sulit untuk mengangkatnya ketika naik tangga. Lagipula hal ini pun legal.

4. Berkendara Melawan Arah.
Waduh, yang ini sering dijumpai pada tempat-tempat keramaian. Biasanya pengendara motor berjalan melawan arah di arah yang paling kiri dari arus yang dilawannya. Jalannya pelan, dan diam-diam. Alasan yang biasa dikemukakan adalah, DARIPADA MUTER, MENDING BEGINI, LEBIH EFISIEN.
Bagaimana dengan sepeda? Melawan arus pun biasa dilakukan oleh pengguna sepeda. Tapi apakah yang seperti ini legal? Saya rasa walaupun secara etika berkendara tidak dibenarkan, tetap saja masih bisa dianggap legal. Lagipula tidak ada ketentuan khusus yang memayungi aturan mengenai bersepeda.

Saya rasa 4 hal saja sudah mewakili beberapa perilaku pengendara motor yang sama dengan pengendara sepeda. Ketika perilaku tersebut dilakukan oleh pengendara sepeda, maka hal itu adalah legal walaupun kadang tidak terlalu sesuai dengan etika. Namun, ketika pengendara motor melakukan hal tersebut, maka dapat disebut melanggar peraturan.

Kenapa input yang sama bisa menghasilkan output yang berbeda? Tentunya karena prosesnya pun berbeda. Sepeda Motor dan Sepeda adalah dua kendaraan yang sangat berbeda. Cara mengendarainya pun berbeda, walaupun sama-sama kendaraan roda dua. Jika anda ingin mengendarai sepeda motor, maka berlakulah seperti anda mengendarai sepeda motor, demikian pula sebaliknya. Aku tidak mengharapkan bahwa pengendara sepeda harus menggunakan jaket, sarung tangan, sepatu boot untuk bersepeda, tapi aku juga tidak mengharapkan pengendara motor berlaku seperti mengendarai sepeda.

Ketika anda mengendarai motor, maka ketika itu pula peraturan lalu-lintas berlaku. Jadi jika anda pengendara motor dan masih berbuat layaknya sepertinya pengendara sepeda, maka segera ubah mind-set anda. Tentunya dengan seluruh pengendara motor mengubah mind-set-nya, berkendara sepeda motor akan menjadi lebih tertib dan tidak lagi menjadi kambing hitam di jalan raya.

Kamis, Januari 31, 2008

Keputusan Akhir : Beli Apartemen !!

Jumat lalu, tanggal 25 Januari 2008, akhirnya saya dan istri mempunyai keputusan final untuk membooking fee apartemen subsidi pemerintah yang bernama Gateway Apartemen yang terletak di Jl. Ciledug Raya, sebelah showroom Toyota dan seberang Universitas Budi Luhur.

Kenapa sih milih disitu? hm, ini yang menarik
1. Apartemen tersebut masih dekat dengan rumah mertua. Kan sebelumnya kita ada kandidat di Cibubur, tapi mertua bilang jauh. Jadi yang kali ini gak ada alasan donk, hehehe
2. Kebetulan punya uang cash untuk DP-nya baru cukup untuk beli yang ini. Bisa juga sih beli yang lain, cuma kita butuh subsidi untuk DP sampai beberapa puluh juta. Sampai akhir 2008 aja kayanya kalo beberapa puluh juta agak susah didapatin, kecuali ada suntikan dana dari luar, yaitu dari ortu atau mertua yang dimana tidak kita pakai.

Selasa, Januari 15, 2008

Jual Mobil untuk Beli Rumah atau Apartemen

Awal tahun ini, aku mengiklankan mobil BMW-ku untuk dijual. 1 minggu setelah itu, mobilku akhirnya terjual. Harganya gak usah disebut lah, gak enak. Yang penting BMW-ku itu telah jatuh ke tangan penggemar BMW dan mudah-mudahan dirawat dengan baik, karena sudah 1 tahun terakhir ini dia kurang dirawat.

Selanjutnya adalah apa yang akan dilakukan dengan uangnya? Sebagian kecil dipakai untuk menambah ganti mobil keluarga, dan sebagian besar rencananya dipakai untuk uang muka rumah atau apartemen. Apartemen pengennya nyari yang agak tengah kota, sedangkan rumah yang penting aksesnya dekat ke jalan besar, sehingga jika suatu saat pulang malam, ongkosnya tidak terlalu memberatkan.

Sampai saat ini sudah ada beberapa kandidat, untuk apartemen, sementara ini kebagusan city masih menjadi lokasi yang bagus, namun terlalu sempit karena cuma 20 meter persegi. Untuk rumah sementara ini yang bagus adalah di Cibubur Residence, dengan harga yang masih terjangkau.

Rencana berikutnya adalah masa cicilan. Untuk apartemen dibatasi hanya 5 tahun, dengan asumsi setelah itu dapat dijual dan uang jualannya dapat digunakan untuk uang muka rumah yang lebih besar atau lokasi yang lebih baik. Untuk rumah dibatasi hanya 10 tahun, dengan asumsi rumah kecil saja, dan ketika nanti udah punya anak yang semakin besar, pindah ke tempat yang lebih besar atau membuat tingkat rumah tersebut.

Untuk realisasi hal tersebut, saat ini lagi getol-getolnya untuk bertanya mengenai KPR dari berbagai bank. Memang lokasi yang ada juga sudah menyediakan bank penjamin KPR, tapi akan lebih baik jika kita mengetahui skema KPR di bank lain, apalagi yang kita menjadi nasabahnya. Sekarang ini baru dapat sedikit info dari Bank Mandiri, mungkin ingin mencari dari BCA ataupun Bank Syariah.

Tapi untuk supaya semua itu terwujud, harus ada suntikan dana dari pihak ketiga (ortu dan mertua maksudnya) untuk menambah-nambah uang muka. Nilainya mungkin bisa di atas 10 jt tapi yang pasti di bawah 50 jt.

Jadi sekarang ini, terus berusaha mencari informasi selengkap-lengkapnya dan harus yakin menentukan pilihan. Mungkin ada yang mau membantu?

Rabu, Januari 09, 2008

Tahun Baru, Kok Nge-Game Mulu Yah....

Sejak tahun baru 2008, yang paling banyak gue lakukan adalah buka laptop di rumah (kebetulan laptop lagi dibawa ke rumah mertua karena di rumah ortu lagi gak dipake), dan maen game. Game favorit saat ini adalah Diablo 2 : Lord of Destruction.

Beberapa hari terakhir, sebelum tidur, gue selalu menyempatkan diri maen game ini. Jadilah gue tidur rata-rata jam 12-an tiap malam. Malah istri hampir selalu ketiduran duluan pas gue masih maen game. Jadi deh gue tidur malam selalu di bawah 5 jam, hal yang sama kalo lagi kuliah. Padahal kan saat ini harusnya dinikmati dengan tidur lebih banyak, katakanlah 8 jam, hehehe, supaya tetap segar rasanya.

Kenapa gue demen dengan game itu? Ya karena memang sejak dulu gue maen game itu gak pernah tamat. Paling hanya level normal. Level Nightmare aja belom lulus, apalagi nyampe Hell! Apalagi di Expansion Pack ini ada tambahan 2 lagi karakter, yaitu assasin dan druid. Semakin seru aja, dan skill-nya juga makin beragam.

Trus juga karena kerjaan di kantor awal tahun ini lagi kurang, gue lebih seneng buka-buka Guide Game untuk Diablo di internet. Yang paling gue suka adalah www.gamefaqs.com. Di situ ada review beberapa orang beserta guidance yang harus kita lakukan supaya lebih mudah dalam memainkan sebuah game. Enak juga bacanya, dan sedang mencoba mengaplikasikannya. Tentunya tidak mudah, karena di game ini, musuh-musuhnya juga gak sembarang. Dan lucunya, kita bisa mati tanpa game over, asik kan?? tapi ada penaltinya!!

Ya udah, mudah-mudahan kebiasaan maen game tidak berlanjut lagi nih, apalagi setelah nanti memasuki masa kuliah. Sekali dua kali mah ok, tapi kalo terus-terusan, bisa berabe...

Karena lebih sering maen game, eh malah baca buku jadi berkurang. Sejak gue nulis bahwa gue melahap 10 buku, saat ini belum satupun nambah!! gawat!!

Ok, mulai kembali lagi ke track semula

Senin, Januari 07, 2008

Coba-coba Lubang Biopori

Gara-gara ada artikel mengenai Biopori di kompas 26 Des 2007 yang lalu, langsung deh gue tertarik ama biopori dan langsung mengecek websitenya dikeesokan harinya.

Beberapa hari kemudian, aku kontak orangnya yang ada di website dan nanya-nanya. Dan tanggal 31 Des 2007 langsung transfer dan diantar barangnya kamis lalu (3 Jan 2008).

Jumat sore baru deh dicoba, karena waktu kamis pas datang barangnya gue gak dikasih tau orang rumah. Langsung deh cari-cari tempat lubang yang cocok, sekalian nanya ama mertua apakah di bawah tanah ini ada kabel atau jaring pipa yang kemungkinan akan dijebol kalau dibor sedalam kurang lebih 1 meter.

Setelah konsultasi tidak begitu lama, akhirnya dimulailah pengeboran lubang pertama. Pertama kali coblos begitu asik, lancar sekali, walaupun ada sedikit batu, tapi aku anggap itu adalah batu hancuran, jadi masih bisa diatasi oleh bor tanah ini. Namun, ketika mencapai kedalaman 30 cm, tiba-tiba kok gak mau turun lagi. Usut punya usut, gak taunya udah kena batu!!! Jadi deh gak mau turun lagi, kecuali mungkin kalo gue paksa, tapi resikonya bornya nanti yang kena....males ah, bornya kan mahal, Rp 175 ribu man...

Sore itu hanya satu lubang yang dibuat, karena udah keburu magrib, maklum, walaupun cuma satu lubang, tapi karena newbie, ya jadinya lama. Blom lagi karena nancep di batu ya gak turun-turun bornya.

Langsung saja lubangnya diisi daun-daun kering, dan langsung makan jeruk mandarin yang ada di rumah, dan kulit beserta bijinya dibuang ke dalam lubang. Jadi deh satu lubang biopori, walaupun cuma kedalaman 30 cm dengan diameter 10 cm.

Besok paginya lanjut lagi membuat lubang. Cuma ya kali ini gak beda jauh dengan yang pertama, tetap saja kedalaman lubangnya gak jauh-jauh dari 30 cm. Yang satu lebih dalam sedikit yaitu 40 cm dan yang satu lebih cetek dikit yaitu 20 cm. Begitu konsultasi ama orang bioporinya, dia curiga kalau tanah di lokasi rumah saya adalah tanah urukan. Dan ternyata memang tanah urukan. Wah, kalo gitu di jakarta kan rata-rata tanah urukan, berarti untuk efektif harus sampai 3x lebih banyak bikin lubang dibanding lubang biopori standarnya.

Esoknya juga lanjut membuat lubang, karena ketiga lubang udah hampir penuh (rupanya pembantu di rumah disuruh ama mertua untuk ngebuang sisa sayuran ke dalam lubang). Jadi deh nambah lagi, kali ini ngebuat 2 lubang yang dalamnya 40 cm dan 30 cm. Trus begitu memadatkan sampah, rupanya sampah organik baru mengisi 1/2 lubang. Berarti masih cukup donk ditambah 2 lubang lagi, paling gak bertahan 1-2 hari.

Hm, nanti mau nambah lubang lagi ah, tapi konsultasi lagi ama mertua daerah mana yang gak ada kabel atau pipa di dalamnya. Tapi pengen cepat-cepat weekend nih, biar bisa coba di rumah ortu daerah ciangsana, mungkin disitu tanahnya lebih enak dibornya. Semoga!!

Kamis, Januari 03, 2008

For Sale : BMW 325i Tahun 1987 Warna Merah










Versi Bahasa Indonesia (English Version can be found below)
Dijual Mobil BMW 325i (2 pintu) tahun 1987 warna merah.
Spesifikasi
Tahun Pembuatan : 1987
Tahun Penerbitan STNK : 2002 (Ex Kedutaan Singapura)
Model : E30
Mesin : M20
Jumlah Silinder : 6 buah
Kapasitas Mesin : 2500 cc (tidak tahu berapa tepatnya)


Keadaan Sekarang

Eksterior
- Terakhir dicat hampir 2 tahun yang lalu

Interior
- Sarung Jok Masih Original, di bagian driver sudah agak sobek
- Glove Box tidak ada
- Radio, Tape, AC, Central Lock dan Power Window masih bekerja
- Pemakaian : 76.000 km

Mesin
- Satu tahun lalu turun mesin, dan baru jalan sekitar 3.000 km sejak itu (Jarang Dipakai)
- Letak Batere/ Aki di Bagasi Belakang

Konsumsi Bahan Bakar
- Bensin 1 : 7 untuk kondisi macet, dan 1 : 9 untuk kondisi lancar dalam kota

Yang Butuh Perhatian
- Ban Beserta Velg-nya, karena sudah hampir botak (sebelumnya sempat bermasalah dengan kaki-kaki bagian belakang, tapi sekarang sudah beres, namun kondisi ban sudah keburu kegerus)
- Disc Brake Depan, karena jarang dipakai, disc brakenya agak sedikit karatan, dan ketika mengerem di kecepatan tinggi, stir banting ke kanan
- Jika ingin nyaman ketika bermusik, harus segera mengganti audio sistem yang ada
- Tipe ini hanya ada 10 unit di Indonesia


Harga Penawaran : 79,5 Juta Rupiah
Tertarik, hubungi :Boy Alton di 08129616557. Barang sementara ini ada di Jl. Dewa no 1, Cikeas Ilir, Ciangsana, Bogor 16968


English Version
For Sale : BMW 325i (2-door) Year : 1987, Color : Red

Specification

Manufacture Year : 1987
Vehicle Registration : Start from 2002, previously used by Singaporean Embassy
Model : E30
Engine : M20
Total Cylinder : 6 Cylinders
Engine Capacity : 2500 cc

As-is Condition

Exterior
- Last repainted, almost 2 years ago

Interior
- Seat Covers still original, a little defect on driver side
- No Glove Box
- Radio, Tape, AC, Central Lock and Power Window are still working
- Usage : 76.000 km

Engine
- Engine Overhauled a year ago. Since then, total usage only 3.000 km
- Batere is located under the trunk

Fuel Consumption
- Premium 1 : 7 for congestion traffic and 1 : 9 for good traffic in Jakarta

Need Attention
- Velg and Tires, near to worn out.
- Front Disc Brakes, when braking in high speed the steering wheel goes to right
- Replace the current audio system
- Only 10 Units available in Indonesia

Offering Price : 79,5 Millions Rupiah

Interested, Please contact :

Boy Alton in 08129616557

Rabu, Januari 02, 2008

Sejak Libur Kuliah, 10 Buku telah dilahap!!

Sejak 14 Desember lalu, kuliah efektif libur, karena sudah menyelesaikan semua ujian yang ada.

Uniknya, sejak itu, gue membeli buku komik Budha lengkap, 8 Jilid, dan habis dibaca dalam 2 hari.

Kemudian lanjut membaca Sam Kok edisi yang kedua, dari bab 30-an sampe bab 60-an. Untuk Sam Kok membutuhkan 5 hari sampai kelar, karena banyak diselingi berbagai kegiatan.

Lalu dilanjutkan dengan membaca buku Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata. Nah ini cuma butuh waktu 3 hari untuk kelar membacanya.

Jadi total sudah ada 10 buku yang dilahap selama liburan ini. Memang sebenarnya masih punya waktu lagi untuk membaca, namun kalau membaca terus, kapan sosialisasi dengan yang lain? wong itu aja istri udah komplain mulu, hehehehe.

Eh iya, selain membaca, gue juga mengisi liburan ini dengan menonton DVD. Seperti biasa, kalo bukan filem dalam negri, mending beli bajakannya. Gue beli DVD Serial Avatar yang book 3, dari chapter 5 sampe chapter 11, kemudian dilanjutkan dengan menonton chapter 12-nya di www.youtube.com.

Selain itu juga membeli DVD bajakan untuk film Simpson The Movie. Lagi keranjingan kartun nih, jadi deh kedua macam filem tersebut dibeli.

Sebenarnya sih aku mau beli serial avatar yang aslinya, kalo dilihat di www.amazon.com sih harga DVD complete 1 book cuma 20 dollar-an, jadi masih gak terlalu mahal lah. Tapi disini ada gak ya yang jual? Palingan serial-serial lain yang non-kartun yang dijual. Terpaksalah beli bajakannya.

Sekarang gimana review kesepuluh buku dan juga beberapa DVDnya? Hm itu lain kali aja ya, sekarang mau gawe dulu. Selamat Tahun Baru 2008!!