Minggu, Juni 12, 2011

Pindah ke Plibaknikmatstrelak.com

Mulai 12 Juni 2011, blog pribadi saya di plibaknikmatstrelak.blogspot.com tidak akan diupdate lagi. Selanjutnya update mengenai blog saya pindahkan ke plibaknikmatstrelak.com.

Website blogger tidak saya matikan karena berisi tulisan saya sejak tahun 2007 hingga 2011. Saya juga tidak akan memindahkan tulisan dari blogger ke website baru saya.

Jadi untuk kunjungan berikutnya, silakan kunjungi plibaknikmatstrelak.com. Jika ada pertanyaan silakan ke admin@plibaknikmatstrelak.com
Terima kasih

Minggu, Juni 05, 2011

Abu, The Introduction

Abu?

Siapa tuh? Apaan tuh? Produk apalagi nih?

Abu adalah seekor kucing kampung biasa. Ada keyakinan jika ia merupakan anak dari kucing blasteran (si Bapak, Pak Po) dengan kucing kampung biasa (si Ibu). Jadi Abu hanyalah seekor kucing.

Namun yang membuatnya spesial adalah, banyak orang yang menyukai Abu. Di Jalan perumahan saya saja ada 3 rumah termasuk rumah saya yang sering memberinya makan. Jadi bisa dikatakan bahwa dia adalah kucing yang loveable.

Perjalanan Abu hingga menjadi kucing tercinta kami cukup unik. Mulanya si Ibu (kucing betina yang warnanya hitam total) melahirkan Abu dan saudara-saudaranya di sekitar garasi rumah. Mereka hidup di kolong mobil dan kadang berada di sekitar chasis, ban dan mesin mobil. Menurut istri saya, saudara-saudara Abu yang berjumlah 3 ekor (sama Abu jadi 4 ekor) lucu-lucu tampangnya, dan mau dipegang orang saat umurnya baru satu bulan. Semua saudaranya mau dipegang orang saat itu, kecuali Abu....hehehe.

Minggu, Mei 29, 2011

Menyoal Pelarangan Truk Masuk Tol Dalam Kota

Menjelang KTT ASEAN 7-8 Mei 2011 lalu, dilakukan pengalihan lalu lintas dari Jl. Thamrin-Sudirman ke daerah senayan tempat KTT berlangsung. Di samping itu juga ada pelarangan truk besar masuk tol dalam kota selama dua hari tersebut.

Karena dianggap sukses mengurangi kemacetan, Pemda DKI memperpanjang uji coba pelarangan truk besar masuk tol dalam kota selama satu bulan penuh, atau berakhir pada tanggal 10 Juni 2011 nanti. Pelarangan ini berjalan lebih dari dua minggu dengan protes dari Organda DKI dari awal perpanjangan uji coba, dan akhirnya pemerintah mengalah dan memperbolehkan truk masuk ke tol dalam kota pada tanggal 27 Mei 2011. Namun, setelah melewati rapat yang alot (menurut media), akhirnya uji coba hingga 10 Juni 2011 dilanjutkan, dan mulai 28 Mei 2011 truk dilarang kembali masuk tol dalam kota, walaupun saat ini hanya terbatas pada ruas Cawang-Pluit.

Sabtu, Mei 28, 2011

Bersyukur Atas Berbayarnya Epaper Kompas

Mulai 1 Mei 2011 membaca kompas secara digital lewat epaper.kompas.com sudah tidak gratis lagi alias bayar. Tarif yang dikenakan adalah Rp 50.000 per bulan atau Rp 500.000 per tahun.

Memang tarif tersebut masih lebih murah daripada langganan koran kompas harian. Tapi saya sebagai orang yang menghargai produk gratisan tidak berminat membayar tarif yang ditentukan tersebut. Akhirnya mulai 1 Mei 2011 saya tidak dapat lagi membaca kompas secara digital.

Namun saya bersyukur dengan ditutupnya layanan epaper kompas secara gratis. Kenapa bersyukur? karena selama ini saya membaca harian kompas hanya mencari promo apa yang sedang ditawarkan para produsen atau distributor saat ini. Misalkan ada promo midnight sale atau launching promo produk elektronik yang tentunya akan membuat istri atau saya datang ke tempat midnight sale atau promo tersebut.

Kamis, Mei 26, 2011

Lari 50 Km Sebulan

50 Km? Wah jauh banget! Langsung tuh larinya?

Ya gak lah, kan dalam sebulan. Kalo sebulan 30 hari, artinya kalo tiap hari lari paling gak harus lari 1,5 - 2 km untuk mencapai 50 km.

Oh kalo gitu mah biasa......

Betul, memang biasa, yang gak biasa adalah disiplin lari 1,5 - 2 km per hari yang sulit dimaintain.

Terus terang baru bulan Mei 2011 ini saya berhasil berlari secara total sejauh 50 km. Memang selama ini pernah juga lari, tapi gak pernah dihitung dan rasanya blom pernah yang totalnya 50 km sebulan.

Senin, Mei 23, 2011

Produktifnya Tidur di Shuttle

Bagi warga Jakarta pastinya tidak asing dengan kemacetan di Ibukota tercinta ini. Memang kemacetan seringkali membuat stress, tapi rupanya di saat kemacetan itulah kesempatan kita untuk beristirahat.

Loh kok bisa istirahat saat macet?

Ya bisa donk, syaratnya jangan anda yang jadi supirnya!! Hehehe.

Artinya kita harus punya supir yang akan menyetirkan kendaraan yang akan membawa kita pulang. Pilihannya adalah pekerjakan supir, naik angkutan umum atau pakai shuttle. Dan pilihan terakhirlah yang saya pilih dalam dua tahun terakhir ini.

Minggu, Mei 22, 2011

Blank Screen Setelah Upgrade ke Ubuntu 11.04

Saya tahu bahwa Ubuntu 11.04 rakus akan graphic. Oleh karena itu semenjak dirilis tidak ada niatan untuk upgrade dari Ubuntu 10.10 yang sudah saya pakai sebelumnya. Tapi karena ada tambahan RAM dari komputer bekas kakak saya hari Sabtu kemarin, maka saya berniat mencoba upgrade ke Ubuntu 11.04.

O ya, sebelum cerita lebih lanjut, maka saya akan berikan spesifikasi komputer saya yang digunakan untuk Ubuntu 11.04.

Processor : Pentium 4 (2,5 GHz)
RAM : 1 GB (tambahan 500 MB dari kakak saya)
Video Card : NVIDIA 64 MB

Sabtu, Mei 21, 2011

Kenapa Macet di Perempatan Pos Pengumben pada Malam Minggu?

Bagi anda yang tinggal di sekitaran Meruya, Joglo dan Kebon Jeruk, tentunya sudah tidak asing lagi bahwa setiap malam minggu, dimulai dari sekitar pukul 17.00 hingga pukul 20.00, di perempatan Pos Pengumben dari Joglo menuju Permata Hijau selalu macet berat. Bahkan mungkin anda merasa bahwa kemacetan pada malam minggu di perempatan itu lebih parah daripada macet di Senin pagi.

Anda tahu kenapa selalu macet ketika malam minggu di perempatan tersebut?

Penyebab Utama kemacetannya adalah Lampu Lalu Lintas antara Jl. Pos Pengumben dan Jl. Panjang.

Senin, Mei 16, 2011

Sepuluh Ribu Pengunjung untuk Wakaf Satu Juta

Jika anda memperhatikan layout blog saya ini, maka anda akan melihat suatu penghitung angka di sebelah kanan tulisan ini yang saat saya tulis artikel ini berada pada angka 08949, artinya sudah ada delapan ribu sembilan ratus empat puluh sembilan pengunjung unik yang mengunjungi blog ini atau seperti screenshot di bawah ini

Senin, Mei 09, 2011

Run to Work - R2W

"Apa? Lo lari dari rumah? Oh rumah lu dekat kantor ya?"

Itulah sekelumit tanggapan teman-teman kantor mengenai kegiatan Run to Work (R2W) saya beberapa minggu terakhir ini.

"Gak, rumah gue di Kebon Jeruk kok (kantor gue di daerah Cilandak)", jawab gue kalo mendapat tanggapan seperti itu.

"Ha? Jauh banget!! berangkat jam brapa lo dari rumah?"

"Setengah enam paling pagi. Rata-rata sampe kantor antara jam tujuh kurang seperempat sampe jam tujuh."

Selasa, April 26, 2011

Perbandingan Biaya Memiliki Mobil dengan Menggunakan Taksi

Melihat judul tulisan ini mungkin anda berpikir bahwa saya kurang kerjaan. Bisa saja anda benar, tapi saya hanya ingin mengingatkan kepada anda bahwa memiliki mobil kadang bukan merupakan keputusan terbaik jika dilihat dari segi ekonomi.

Saya yakin anda berkomentar, "Saya selama ini menyetir mobil sendiri lebih murah kok daripada naik angkot, apalagi kalo dibandingkan dengan naik taksi, pastilah punya mobil sendiri lebih murah." Iya, mungkin memang lebih murah, tapi harus dibuktikan dulu donk, kan kita berbicara berdasarkan fakta dan bukan berdasarkan perasaan.

Rabu, April 20, 2011

Rumitnya Kebijakan Pembatasan Penggunaan Premium (Part 2)

Opsi kedua adalah pengaturan pengguna diimbangi dengan penyesuaian harga BBM bersubsidi. Maksudnya, subsidi BBM hanya diberikan bagi pengguna kendaraan plat kuning, roda dua/tiga, dan kendaraan layanan umum dengan harga premium Rp 4.500 per liter. Sementara untuk taksi dan kendaraan pribadi bisa mengonsumsi premium dengan harga yang lebih tinggi, yakni Rp 6.500 per liter.

Opsi ini menghilangkan produk yang bernama RFID. Opsi ini saya rasa lebih aneh lagi dan lebih susah kontrolnya. Bagaimana ceritanya jika kita datang ke SPBU dengan mobil pribadi dan ada dispenser premium yang harganya Rp 4500 per liter lalu kita diharuskan memilih dispenser premium - produk yang sama - dengan harga lebih mahal yaitu Rp 6500 per liter?

Sabtu, April 16, 2011

Rumitnya Kebijakan Pembatasan Penggunaan Premium (Part 1)

Melihat artikel ini beberapa menit yang lalu, saya mengambil kesimpulan bahwa pemerintah kita begitu kesulitan merumuskan kebijakan pembatasan penggunaan premium di tanah air. Semua opsi yang diajukan tidak ada cerminan bahwa pemerintah benar-benar memikirkan opsi tersebut untuk kepentingan rakyatnya tapi hanya untuk menjawab pertanyaan di benak aparat pemerintah sesuai arahan pimpinan tertinggi : Bagaimana caranya supaya subsidi BBM tidak membengkak?

Minggu, April 10, 2011

Review Nexian Journey NX-A890

Setelah empat bulan menggunakan Nexian Journey NX-A890, hari ini saya akan sharing mengenai pengalaman saya menggunakan produk smartphone dari Nexian yang menggunakan Android.

Hal pertama yang akan saya bahas adalah ketahanan baterai. Baterai untuk Nexian Journey bagi saya cukup mengecewakan, karena saya terbiasa menggunakan handphone jadul, bahkan handphone yang sekarang saya gunakan bersamaan dengan Journey adalah N9500. Jadi dibandingkan handphone jadul yang saya pakai, Nexian Journey relatif lebih rakus baterai. Ketahanannya cuma satu hari penuh full standby dengan mode internet dinyalakan. Jika sering digunakan maka berkurang hanya setengah hari. Jika sangat aktif digunakan, terutama untuk main Angry Bird, mungkin hanya tiga sampai empat jam ketahanan baterainya. Rasanya jika dibandingkan dengan smartphone lain ketahanan baterai selama itu adalah wajar. Soalnya teman saya yang menggunakan Blackberry rata-rata tiap hari minimal sekali charging.

Jumat, April 08, 2011

Berapakah Nilai N? (Part 2)

Di tulisan bagian pertama, saya telah sharing tiga langkah untuk menyelesaikan persamaan dengan bentuk

a + n = b

Mari kita coba mengaplikasikan langkah-langkah tersebut di contoh soal berikut
1. 25 + n = 88
2. n - 44 = 32
3. 120 - n = 73
4. 64 = n + 59
5. 74 = 112 - n

Kamis, April 07, 2011

Berapakah Nilai N? (Part 1)

Mungkin anda ingat sewaktu sekolah jaman SD dulu pernah mendapatkan soal semacam berikut ini :

123 + n = 150

Berapakah nilai n?
a. 27
b. 25
c. 273
d. 50

Jika anda mendapatkan soal semacam itu saat ini, pastinya anda akan dengan mudah menyelesaikannya dalam hitungan kurang dari 10 detik. Tapi, ketika anda mendapatkan soal tersebut ketika anda masih di bangku sekolah dasar, kemungkinan anda akan berpikir sedikit lama untuk memahami cara mencari nilai n tersebut.

Jumat, April 01, 2011

Family Trip to Kuala Lumpur (8th - Cost - End)

Setelah bercerita mengenai pengalaman liburan ke Kuala Lumpur dalam tujuh edisi, maka sampailah kita kepada edisi terakhir, yaitu rangkuman biaya perjalanan yang diceritakan panjang lebar tersebut. Untuk memulainya, marilah kita melihat satu-satu komponen biayanya.

Yang paling awal menjadi patokan adalah harga tiket pesawat dan perjalanan menuju dan dari bandara, baik di Soekarno-Hatta, Cengkareng maupun di Low Cost Carrier Terminal, Kuala Lumpur. Tiket pesawat yang kami beli online di Air Asia, beserta add-on bagasi dan skybus adalah sekitar Rp 900 ribu per 2 orang, dengan kata lain sekitar Rp 450 ribu per orang. Airport tax bandara Soekarno-Hatta adalah Rp 150 ribu per orang. Sedangkan biaya perjalanan bolak-balik dari rumah menuju bandara Soekarno-Hatta bervariasi, mulai Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu per trip. Untuk per orang rata-rata memakan biaya Rp 50 ribu. Jadi biaya total yang berhubungan dengan bandara adalah Rp 650 ribu per orang. Dengan jumlah peserta trip sembilan orang, maka biaya keseluruhan menjadi adalah Rp 5.850.000

Selasa, Maret 29, 2011

Family Trip to Kuala Lumpur (7th - Tour and Places)

Tiga hari berada di Kuala Lumpur harus mempunyai rencana mengunjungi tempat-tempat menarik. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, ada beberapa tempat yang layak dikunjungi ketika berada di Kuala Lumpur, di antaranya adalah Petronas Twin Towers, Genting Highland, Malaysia Tower, Petaling Street dan Central Market. Sayangnya kami tidak mengunjungi Malaysia Tower dan Petaling Street. Namun itu dengan alasan yang cukup kuat. Malaysia Tower biaya kunjungannya terlalu mahal, karena per orang harus membayar sekitar RM 40 untuk mengunjungi towernya saja. Sedangkan Petaling Street atau Chinatown di waktu malam tidak direkomendasikan oleh beberapa sumber yang saya dapatkan karena banyak copet beredar di tempat tersebut waktu malam hari. Padahal tempat ini bagusnya adalah ketika malam hari dimana menjadi pasar tumpah dengan jumlah manusia yang sangat banyak.

Rabu, Februari 23, 2011

Family Trip to Kuala Lumpur (6th - Food)

Liburan kali ini bukan merupakan wisata kuliner, sehingga makanan yang kami makan adalah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pangan, dengan tentunya ada sarapan, makan siang dan makan malam. Jangan diharapkan ada tempat makan yang menjadi incaran kami, karena kami makan semata-mata karena sudah waktunya jam makan.

Pertama kali kami menjajal makanan di kota Kuala Lumpur adalah di restoran sebelah Tune Hotel. Restoran tersebut dimiliki oleh warga Malaysia keturunan India dan makanannya ada unsur bumbu Indianya. Saat itu kami sudah cukup lapar karena baru makan siang sekitar pukul 3 sore. Makanannya biasa saja, malah beberapa anggota keluarga merasakan sedikit aneh karena tidak terbiasa dengan bumbu khas India. Namun teh tarik di tempat ini rupanya menjadi teh tarik yang terenak selama saya menjajal teh tarik di Kuala Lumpur.

Selasa, Februari 22, 2011

Family Trip to Kuala Lumpur (5th - City Transportation)

Informasi yang didapatkan dari internet, buku dan teman yang pernah ke Kuala Lumpur menyebutkan bahwa di Kuala Lumpur ada sistem MRT yang belum terintegrasi karena masing-masing jalur dimiliki oleh perusahaan yang berbeda, lalu ada juga bus dalam kota yang bentuknya mirip seperti busway (agak nyaman) walaupun ada juga yang seperti bus PPD, dan taksi yang kurang baik layanannya karena kemungkinan besar supir taksi di Kuala Lumpur tidak mau menggunakan sistem argo dan lebih memilih sistem borongan seperti yang terjadi di Jakarta 10-20 tahun yang lalu.

Agak kontras memang informasi yang kita dapatkan tentang taksi dengan kondisi transportasi publik yang sudah beberapa langkah dari kota tercinta Jakarta ini. Jadi saya lebih berhati-hati dalam merencanakan trip ini, karena mau tak mau kita pasti akan menggunakan jasa taksi bagaimanapun juga.

Family Trip to Kuala Lumpur (4th - Hotel)

Untuk trip ini, kami sengaja memesan hotel jauh-jauh hari untuk lebih mendapatkan harga hotel yang cukup murah. Pada awalnya kami beranggapan bahwa Rp 300 ribu per malam adalah wajar di kota metropolitan seperti Kuala Lumpur, karena di Jakarta saja akan sulit mendapatkan hotel yang cukup nyaman dengan harga seperti itu.

Lalu, mulailah kami mencari hotel untuk menginap di Kuala Lumpur. Kami mencari dari mulai website, buku hingga rekomendasi dari teman. Akhirnya pilihan jatuh kepada Tune Hotel Downtown Kuala Lumpur. Kenapa kami ambil disana?

Senin, Februari 14, 2011

Family Trip to Kuala Lumpur (3rd - Airport)

Tanggal 9 Februari 2011

Hari-H keberangkatan ke Kuala Lumpur. Hari ini jelas cuti karena keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta adalah pukul 08.30. Dari jam 5 pagi sudah berangkat dari rumah diantar oleh mertua dan istri ke Blok-M karena mau naik DAMRI ke bandara.

Sampai di Blok-M pukul 5 lewat 20 menit, dan hanya menunggu sebentar langsung saja bus DAMRI-nya berangkat menuju bandara. Pukul 1/2 tujuh kurang sedikit sudah sampai di terminal 2D bandara Soekarno-Hatta. Adik saya sudah sampai duluan namun menunggu saya yang memang sudah berada di jalan saat dia sudah hampir sampai bandara. Keluarga yang lain belum sampai karena terjebak macet di tol Cibubur karena baru berangkat pukul 1/2 6 pagi dari rumah.

Family Trip to Kuala Lumpur (2nd - Preparation)

Persiapan yang baik adalah awal dari suksesnya perjalanan. Kami punya waktu kira-kira enam bulan untuk mempersiapkan perjalanan ini. Dan inilah yang kami persiapkan untuk perjalanan kali ini.

Pertama yang dipersiapkan adalah paspor. Saya dan istri sudah habis masa berlakunya ketika Februari 2011. Saya berhasil mendapatkan paspor sejak Desember 2010 dengan susah payah dan pernah saya ceritakan di posting saya sebelumnya. Namun istri saya tidak berhasil mendapatkan paspor sampai tanggal 9 Februari 2011 sehingga dia terpaksa tidak ikut trip ke Kuala Lumpur kali ini. Kami sudah berkomitmen, bahwa jika memang tidak berhasil memperpanjang paspor, maka konsekuensinya adalah ditinggal, dan itu menjadi kenyataan. Keluarga yang lain tidak perlu kesulitan membuat paspor karena rata-rata di awal 2010 mereka semua sudah memperpanjang dan membuat paspornya.

Family Trip to Kuala Lumpur (1st - Booking Tickets & Hotel)

Tidak seperti family trip ke Singapore tahun lalu yang mendapatkan nol rupiah, kali ini kami hanya mendapatkan harga tiket murah Jakarta - Kuala Lumpur. Kali ini membeli tiket menggunakan account adik saya, dan ibu saya yang membayar keseluruhan tiket karena kebetulan baru dapat uang saat itu.

Total tiket yang kami dapatkan bolak-balik dalah Rp 470 ribu per orang. Harga tersebut termasuk airport tax untuk di kuala lumpur (bandara LCCT, bukan KLIA), bagasi 15 kg dan skybus (akan dijelaskan nanti).

Untuk trip kali ini, kami membooking hotel jauh-jauh hari dengan tarif rata-rata Rp 650 ribu per kamar untuk tiga hari menginap dengan kapasitas 2 orang. Harga tersebut sudah termasuk pemakaian AC secara kumulatif 24 jam. Harga belum termasuk makan pagi, karena kami tidak mau membayar lebih untuk makanan yang bisa kami cari sendiri di luar hotel. Dengan rencana sepuluh orang yang terdiri dari tujuh dewasa dan tiga anak, maka kami memesan 4 kamar. Hotel yang kami pilih adalah Tune Hotel Downtown Kuala Lumpur.

Setelah tiket dan hotel telah dibooking dan dibayar, maka tinggal menunggu waktu liburan dan mempersiapkan segala sesuatunya termasuk paspor saya yang memasuki masa expired saat 9 - 12 Februari 2011.