Minggu, April 27, 2008

Hunian Bersubsidi di Kalibata

Minggu ini, di beberapa jalan besar, ada spanduk kecil yang menyatakan adanya hunian bersubsidi di Kalibata. Wah ini hal baru tuh, hunian bersubsidi di tengah kota. Namun di spanduk tersebut tidak diberikan nomor telpon, sehingga saya tak tahu harus menghubungi siapa.

Lalu saya mencoba mencari informasi di internet. Berdasarkan informasi dari sebuah blog mengenai apartemen bersubsidi, rupanya memang ada hunian bersubsidi di Kalibata yang kabarnya bagian dari Agung Podomoro Group. Tapi saya belum tahu mengenai informasi lebih lanjut dimana letaknya, dan sudah sampai mana statusnya.

Malam minggu kemarin, ketika berbincang-bincang dengan Orang Tua (Mama), saya memberikan informasi tersebut kepada beliau. Rupanya Mama tertarik dan berminat kalo memang ada hunian bersubsidi di daerah Kalibata. Namun karena saya sudah keburu ngambil hunian bersubsidi di daerah Ciledug, maka tidak mungkin lagi mengajukan subsidi untuk hunian yang ini. Mama tidak keberatan untuk mencoba yang non-subsidi, tapi dia akan berusaha untuk bisa mendapatkan yang subsidi, ntah pake nama siapa nantinya, tapi rasanya di antara keluarga sudah tidak ada lagi yang eligible.

Mama juga memberitahukan kepada keluarga yang lain, karena kebetulan malam minggu kemarin itu kita semua pada ngumpul di rumah Mama karena merayakan ulang tahun Abang dan anaknya. Mama pengen tahu di mana persisnya letak hunian bersubsidi tersebut, kalo memang cukup strategis dia mau ambil satu. Katanya sih buat kalo capek malam-malam, mending ngendon disitu dulu, daripada jauh-jauh pulang ke Cibubur.

Pagi tadi, si Putri, adik saya, memberikan informasi bahwa ada “open house” mengenai informasi hunian bersubsidi di Kalibata di daerah Pancoran dekat dengan restoran Izzi Pizza. Tadinya Mama yang mau kesana karena kebetulan dia juga mau ke daerah Sudirman siang ini, tapi karena saya juga melewati daerah tersebut dan lebih cepat daripada Mama, maka saya dan istri memutuskan untuk melihat informasi tersebut langsung ke tempatnya.

Begitu sampai di tempat, rupanya memang orang sudah mulai rame, memang gak terlalu rame dan berdesak-desakan, tapi beberapa orang yang ada di situ cukup memberikan gambaran mengenai antusiasme orang-orang. Sama sekali tak ada brosur mengenai informasi hunian tersebut, adanya hanya kata-kata : “SEGERA HADIR! HUNIAN BERSUBSIDI DI KALIBATA JAKARTA SELATAN SEGERA DAPATKAN INFORMASI PERDANA PERSEMBAHAN DARI AGUNG PODOMORO GROUP”

Buset, memasarkan properti tanpa brosur, yang ada hanyalah Sales handbook yang di dalamnya sedikit menjelaskan mengenai lokasi dan denah. Saya melihat lokasinya, rupanya terletak di Pabrik Bata Kalibata yang baru saja ditinggalkan oleh Bata. Atau kira-kira dekat dengan Flyover Kalibata yang menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata. Langsung saja saya kasih tau ke Mama mengenai lokasi hunian tersebut, dan Mama langsung tertarik. Padahal saya juga ngasih tau kalo waiting listnya aja menurut Salesnya sudah 1700-an dari 2000-an unit yang ditawarkan. Jadi kita disitu disuruh untuk bayar tanda jadi sebesar 1 juta rupiah, untuk mendapatkan undangan guna memilih Unitnya dari tanggal 16 – 24 Mei nanti. Gila juga ya, kita sudah disuruh bayar, tapi unitnya aja blom tau. Saya udah bilang ini ke Mama, tapi rupanya Mama bilang bayar aja dulu......

Ya udah akhirnya saya bayar dulu 1 juta rupiah, dan mendapatkan kuitansinya. Jadi tinggal nunggu kabar undangan dari Salesnya untuk milih unit di hari yang ditentukan. Sementara sih saya memesan yang 2 Bedroom, tapi kata Salesnya, yang mesan hari ini pasti dapat unit, tapi belum tentu yang dia inginkan. Lucunya kan kalo kita mau yang 1 Bedroom, tapi pas kita milih udah abis, terpaksalah ambil yang 2 bedroom agar booking fee kita tidak hangus. Tapi karena Mama mau ambil yang manapun, ya udah, pokoknya ambil nomor dulu deh.

Jadi sekarang ini sampai segitu dulu update mengenai Hunian Bersubsidi di Kalibata tersebut. O ya, ngomong-ngomong, nama huniannya adalah Kalibata Residences. Yang berminat, segera deh hubungi marketingnya, karena menurut saya inilah salah satu hunian bersubsidi yang terletak di dalam lingkar tol JORR. Karena kebanyakan hunian bersubsidi itu berada di luar lingkar tol JORR, yang salah satunya adalah hunian bersubsidi di Ciledug yang saya sudah DP sebanyak 3 kali itu.

6 komentar:

  1. sama mas...
    aku jg kemaren ikutan booking...
    berarti nanti tetanggaan sm ibunya dunk yah

    BalasHapus
  2. Mas, Bisa minta nomer telp marketingnya ga?
    Lagi nyari2 nih ga ketemu2..
    Kalo bisa email ke : hasanku@gmail.com

    Trims,

    Hasan Hasibuan

    BalasHapus
  3. No Telp Marketing yang ada di aku adalah Bapak Yuki dengan nomor telpon di 08128088381 atau 92918831. Semoga Membantu Mas...

    BalasHapus
  4. wah mas, ceritamu hampir sama persis dengan ku. sama2 didorong2 mama wat ambil. sama2 ke izzi pizza. sama2 ga dapet brosur.dll

    kecuali, keterangan marketing.
    dia bilang baru blok A aja yg dipasarin. aku dateng hari terakhir. udah 900 org. 1 blok 1000 unit. wah, apartemen ruame bgt nih.

    btw, gmn sih cara dapetin subsidi setelah dapet surat keterangan dari lurah? thx ya!

    BalasHapus
  5. untuk ngedapetin subsidi sebenarnya sih tinggal memenuhi syarat
    1. Utk yang harga 88 juta, gaji per bulan antara 2,5 - 3,5 juta
    2. Utk yang harga 144 juta, gaji per bulan antara 3,5 - 4,5 juta.
    3. Surat Keteranga Kelurahan bahwa blom punya rumah di JAKARTA dan blom pernah menerima subsidi pemerintah sebelumnya.
    Selebihnya sih sama dengan ngurus KPR atau KPA biasa.
    Begitu kan maksud pertanyaannya?

    BalasHapus
  6. hunian bersubsidi harusnya untuk orang yang gak mampu membeli rumah, jadi diberikanlah subsidi oleh pemerintah. kenyataannya yang booking kebanyakan orang yang berduit, rata2 memiliki kendaraan pribadi, terlebih lagi banyak pulayang menjadikannya rumah ke-2 ataupun ke-3. ada juga yang disewakan bahkan dijadikan tempat usaha. contohnya, seorang dosen universitas ternama, yang bayaran satu sesi mengajar sama dengan umr buruh pabrik, dan dia mengajar dibeberapa tempat. sudah memiliki beberapa rumah. ketika dia menceritakan bagaimana membooking apartemen tersebut, di bilang apartemen tersebut atas nama istrinya. untuk surat keterangan kelurahan..yaa kalian tahu gimana korupnya pegawai kelurahan..jadi apartemen tersebut salah sasaran..

    BalasHapus