Sabtu, Januari 30, 2010

Puisi Cinta Untuk Istri

Istriku,

Tiap pagi kau bangun lebih dulu,
Walaupun hanya tuk ambil wudhu,
Kau siapkan makan pagi,
Ketika ku mandi pagi,

Hari kerja ku berangkat lebih dulu,
Beberapa kali ku sampai rumah lebih dulu,
Ku tahu perjalananmu melelahkan,
Apalagi kalau ada macet di jalan,

Kau kadang malas mandi,
Juga suka lupa gosok gigi,
Tapi ada satu yang tak pernah absen,
Mencium suamimu yang menggemaskan,

Dua setengah tahun terakhir ini,
Hidupku jadi lebih berarti,
Karena kau di sisi,
Menemaniku setiap hari,

Walaupun jarang terlihat olahraga,
Tapi fisikmu cukup kuat,
Merawat ku sekuat tenaga,
Hingga aku menjadi sehat,

Di hari ulang tahunmu ini,
Ijinkanlah ku membuat sebuah puisi,
Sebagai tanda cintaku,
Untukmu pujaan hatiku,

Selamat Ulang Tahun Istri,
Suamimu ini akan selalu mencintaimu sepenuh hati.

Senin, Januari 11, 2010

Install Linux di Laptop Pentium III

Beberapa hari ini saya disibukkan oleh tantangan menginstall Linux di Laptop Pentium III yang sudah mulai diabaikan di rumah. Sebenarnya sih gampang aja, tinggal burn ISO file Linux ke CD, trus boot laptopnya lewat CDROM, trus tinggal pilih install....mudah kan?

Memang kelihatannya mudah, tapi pada kenyataannya banyak masalah yang dihadapi. Yang pertama adalah CDROMnya sudah rusak, kalo mo ganti internal CDROM paling gak keluar uang 600 ribu rupiah (penawaran dari salah satu toko komputer di Ratu Plaza). Memang sih beres, tapi gak ada belajarnya, dan lagi pula kemahalan bo!!!

Akhirnya pilihan yang saya lakukan adalah membeli casing harddisk 2,5 inch yang memiliki koneksi IDE dan menaro harddisk laptop tersebut menjadi external harddisk di komputer lain dan menginstall Linux dari situ... Wow gampang sekali kayanya. Tapi ini adalah beberapa hal yang saya temui.

Temuan pertama : Linux versi ringan agak sulit diinstall full di harddisk.

Ya, linux versi ringan semacam Puppy Linux pada dasarnya dibuat sebagai Live CD atau Live USB. Jadi mereka hanya mau jalan jika installasi hanya dilakukan secara frugal dan bukan full install. Saya sudah beberapa kali mencoba install Puppy Linux pada harddisk external yang dimaksud, namun ketika harddisk tersebut dikembalikan ke laptop, maka tidak dapat booting, karena grubnya tidak terinstall dengan baik. Dengan demikian memiliki kesimpulan bahwa linux versi ringan agak sulit diinstall full di harddisk, namun bisa dijadikan OS kedua dalam sebuah komputer atau laptop.

Temuan kedua : Linux versi minimalis mengubah GRUB di harddisk internal ketika diinstall

Ya, saya juga mencoba installasi BlankOn Minimalis dan Good OS Linux yang keduanya mengubah GRUB di internal Harddisk walaupun memilih full install di harddisk internal. Sempat kesulitan untuk mengembalikan GRUB tersebut, untunglah dapat bantuan dari milis IGOS Nusantara dan cari-cari di Om Google. GRUB internal harddisk dapat dikembalikan seperti semula.

Dari dua temuan tersebut, akhirnya saya menginstall BlankOn Minimalis di ext harddisk, dan ketika restart tidak dicoba di komputer sementara, namun langsung dicoba di laptop. BlankOn Minimalis berjalan dengan baik, hanya agak lambat karena RAM-nya cuma 128 MB dan processornya cuma 700 MHz. Grub di komputer sementara langsung diubah kembali ke asalnya karena berubah oleh installasi BlankOn Minimalis tersebut.

Lalu karena BlankOn minimalis dirasa sangat lambat, saya juga memasukkan Puppy Linux ke dalam laptop dan dimasukkan ke dalam settingan GRUB, dan ternyata berhasil. Puppy Linux dapat berjalan di laptop dengan baik, dan pastinya lebih cepat daripada BlankOn Minimalis.

Kedua OS dapat langsung mendeteksi semua hardware yang ada di laptop, termasuk external Wireless LAN yang baru dibeli seminggu yang lalu (padahal wirelless LAN itu harus menggunakan CD drivenya ketika diinstall ke Win XP). Jadilah sekarang Laptop Pentium III memiliki Wirelass LAN sehingga dapat internetan dengan sempurna. Lebih asyik pake Puppy Linux, soalnya lebih ringan

Tapi blom puas sampe situ, mau coba install distro linux lain yang juga enteng untuk diinstall frugal di laptop tersebut. Kita liat aja...

Jumat, Januari 01, 2010

Semakin Dekat ke Vegetarian Murni

Hari ini, 1 Januari 2010 adalah dimulainya hari tanpa makan makanan air non-ikan. Jadi mulai hari ini sudah tidak makan udang, kerang, cumi, kepiting dan lainnya. Sejak Juni 2009 kemaren, saya sudah tidak makan daging dan ayam. Hari ini tambah lagi, yang artinya semakin dekat ke vegetarian murni.

Mungkin alasan saya untuk jadi vegetarian bagi sebagian orang terkesan lucu dan mengada-ada, tapi justru dengan alasan inilah saya dapat bertahan selama enam bulan lebih tidak makan daging dan ayam. Terus terang jika karena alasan yang lain mungkin saya masih tergoda sekali atau dua kali makan daging dan ayam.

Alasan tersebut adalah karena dengan menjadi vegetarian kita menolong bumi dalam hal pemanasan global....loh kok bisa???? aneh kan? tapi silakan saja googling, disitu akan ketahuan bahwa industri peternakan menyumbang karbon terbesar di dunia, bahkan lebih tinggi daripada seluruh kendaraan di dunia, termasuk pesawat terbang dan kapal laut digabung semuanya.

Alasan inilah yang menurut saya paling kena, dan membuat saya istiqomah dalam memilih untuk menjadi vegetarian. Bayangkan bila ada seribu atau sejuta orang melakukan apa yang saya lakukan. Itu artinya ada sejuta orang yang berpindah dari memakai mobil cc besar menjadi mobil hibrid....wow, segitu besar dampaknya bagi lingkungan.

Ayo, kita menjadi vegetarian!!! Jika bukan untuk diri kita, maka lakukan ini demi anak dan cucu kita nanti.

Coba yuk, mulai dari mengurangi makan daging merah. Semoga bumi kita tidak menjadi semakin panas