Selasa, Februari 05, 2008

Bersepeda Motor Seperti Bersepeda

Mengendarai motor seperti bersepeda? bukannya emang begitu? kan keduanya sama-sama beroda dua, trus apa istimewanya? Nah inilah istimewanya.

Saya memperhatikan ada sebagian pengendara sepeda motor masih menganggap dirinya seperti mengendarai sepeda. Padahal untuk dapat mengendarai sepeda motor secara reguler diperlukan adanya Surat Ijin Mengemudi (SIM) yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, dengan kata lain, jika seseorang sudah memiliki SIM, artinya dia sudah lulus tes untuk mendapatkan SIM.

Beberapa kesamaan antara pengendara motor yang seperti bersepeda saya rangkumkan sebagai berikut

1. Tidak Memakai Peralatan Safety, terutama Helm.
Jika ingin mengendarai motor, maka helm mutlak digunakan dan bila tidak digunakan berarti melanggar peraturan. Peralatan safety lain seperti jaket, sarung tangan, dan sepatu merupakan pilihan untuk aman berkendara (safety). Banyak sekali terlihat pengendara motor yang tidak melakukan hal tersebut. Terutama di kampung-kampung atau di komplek perumahan. Alasannya terutama adalah : TIDAK ADA POLISI. Oleh karena itu sangat jarang ditemukan pengendara motor tidak menggunakan helm (apapun bentuknya) di jalan-jalan protokol karena kemungkinan ditilangnya sangat besar.
Bagaimana dengan sepeda? Memakai helm dan peralatan safety lainnya adalah pilihan. Tapi tidak memakainya pun tidak melanggar peraturan. Malah saya sangat salut kepada pengendara sepeda yang memakai peralatan safetynya ketika bersepeda. Menurut logika saya, jika pake sepeda aja sudah memakai peralatan safety, tentunya ketika mengendarai motor pun peralatan safety-nya tidak kalah lengkapnya.

2. Berkendara di Trotoar.
Nah yang ini dilakukan terutama kalau jalanan macet. Paling sering nih!!! Karena sistemnya kalo ada space asalkan muat, ya terobos aja. Nah kalo space sama sekali tertutup, ya tinggal trotoar satu-satunya jalan. Apakah ini melanggar peraturan? aku terus terang saja tidak tahu, tapi yang aku tahu yang namanya trotoar kan buat pejalan kaki.
Bagaimana dengan sepeda? Aku rasa trotoar merupakan salah satu jalan yang paling bagus buat naik sepeda. Sayangnya trotoar banyak yang rusak, dan yang cukup bagus hanya trotoar yang ada di jalan protokol. Malah sepeda akan lebih aman bila di trotoar daripada di jalanan.

3. Menyebrang di Jembatan Penyebrangan.
Aha, ini dia kelakuan pengendara motor yang lain. Daripada muter jauh-jauh, mendingan lewat jembatan penyebrangan. Toh biasanya di jembatan penyebrangan ada jalur yang bisa dilewati motor. Tapi bukankah aktifitas seperti ini melanggar peraturan?
Bagaimana dengan sepeda? Aku rasa jembatan penyebrangan pun memang menjadi tempat yang ideal untuk menyebrang. Dan karena sepeda itu ringan, gak terlalu sulit untuk mengangkatnya ketika naik tangga. Lagipula hal ini pun legal.

4. Berkendara Melawan Arah.
Waduh, yang ini sering dijumpai pada tempat-tempat keramaian. Biasanya pengendara motor berjalan melawan arah di arah yang paling kiri dari arus yang dilawannya. Jalannya pelan, dan diam-diam. Alasan yang biasa dikemukakan adalah, DARIPADA MUTER, MENDING BEGINI, LEBIH EFISIEN.
Bagaimana dengan sepeda? Melawan arus pun biasa dilakukan oleh pengguna sepeda. Tapi apakah yang seperti ini legal? Saya rasa walaupun secara etika berkendara tidak dibenarkan, tetap saja masih bisa dianggap legal. Lagipula tidak ada ketentuan khusus yang memayungi aturan mengenai bersepeda.

Saya rasa 4 hal saja sudah mewakili beberapa perilaku pengendara motor yang sama dengan pengendara sepeda. Ketika perilaku tersebut dilakukan oleh pengendara sepeda, maka hal itu adalah legal walaupun kadang tidak terlalu sesuai dengan etika. Namun, ketika pengendara motor melakukan hal tersebut, maka dapat disebut melanggar peraturan.

Kenapa input yang sama bisa menghasilkan output yang berbeda? Tentunya karena prosesnya pun berbeda. Sepeda Motor dan Sepeda adalah dua kendaraan yang sangat berbeda. Cara mengendarainya pun berbeda, walaupun sama-sama kendaraan roda dua. Jika anda ingin mengendarai sepeda motor, maka berlakulah seperti anda mengendarai sepeda motor, demikian pula sebaliknya. Aku tidak mengharapkan bahwa pengendara sepeda harus menggunakan jaket, sarung tangan, sepatu boot untuk bersepeda, tapi aku juga tidak mengharapkan pengendara motor berlaku seperti mengendarai sepeda.

Ketika anda mengendarai motor, maka ketika itu pula peraturan lalu-lintas berlaku. Jadi jika anda pengendara motor dan masih berbuat layaknya sepertinya pengendara sepeda, maka segera ubah mind-set anda. Tentunya dengan seluruh pengendara motor mengubah mind-set-nya, berkendara sepeda motor akan menjadi lebih tertib dan tidak lagi menjadi kambing hitam di jalan raya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar