Minggu, Mei 23, 2010

Review Sony Reader PRS-600

Setelah 10 hari menggunakan Sony Reader PRS-600 ada beberapa hal yang akan saya review. Mari kita mulai dengan layarnya.

Layar gadget ini memang tidak mengeluarkan cahaya. Buktinya ketika mencoba membaca dalam gelap, sama sekali tidak ada cahaya keluar dari reader ini. Artinya memang secara tampilan layar mirip sekali dengan buku, terutama buku yang kertasnya agak kecoklatan.

Daya tahan baterai memang tidak sampai dua minggu seperti yang disebutkan dalam spesifikasi dari website Sony. Aktual pemakaian aktif, dengan membolak-balik halaman dan zoom in zoom out adalah 4 hari kerja baterai sudah menunjukkan 'low bat'. Yang dimaksud dengan dua minggu mungkin jika file yang dibaca berformat 'epub' yang memang tidak memerlukan banyak refresh page. Dari spesifikasi website memang terlihat bahwa daya tahan baterai tergantung banyaknya membolak-balik halaman.

Sebagai gadget yang berlayar sentuh, tentu perlu juga direview mengenai performa layar sentuhnya. Reader ini sangat sensitif terhadap stylus bawaan, karena satu kali geser atau satu kali sentuhan, maka sudah terasa efeknya di layar. Jika memakai jari, harus agak sedikit ditekan, terutama untuk menggeser halaman.

Untuk masalah charging, ini adalah salah satu yang saya takutkan. Sampai hari ini saya baru sukses charging baterai reader ini di satu netbook kepunyaan istri saya. Saya pernah coba di komputer yang memiliki OS Windows XP yang lain, namun reader tidak dikenal dan tidak dalam posisi charged saat dikonek lewat USB. Mungkin saya akan coba di tempat lain lagi, tapi kebetulan komputer di rumah yang ada Windowsnya ya cuma dua itu. tidak ada masalah sama sekali apakah anda menggunakan windows maupun linux. Selama komputer mengenali reader sebagai salah satu mass storage, maka reader pun dalam posisi charging. Masa charged ketika low batt sekitar 3 jam-an.

Memory card yang support dengan reader ini adalah SD Card dan Memory Stick Duo. Saya sudah mencoba SD Card dari yang 128 MB (milik kamera pocket jenis lama) hingga yang 8 GB (baru beli beberapa hari yang lalu), dan semua sukses. Saran saya jangan menggunakan Micro SD Card dengan adapter untuk memory card reader ini, karena kemungkinan akan terbaca error oleh reader. Jadi tetap pake SD Card. 8 GB bisa buat simpan ribuan buku digital yang berbentuk pdf atau mungkin puluhan ribu yang bertipe epub atau txt.

Secara keseluruhan performa dari Reader yang baru 10 hari saya pakai cukup memuaskan. Memang belum ada wifi-nya bisa menjadi perbaikan pengembangan reader ini. Tapi yang bikin saya agak kesal, hari ini ketika lihat lagi reader ini di websitenya, harganya sudah berubah ke $199.....lumayan tuh beda $100....hehehe

O iya, gimana dengan buku digitalnya? Secara resmi buku digital belum ada satu tempat pun di Indonesia yang menjualnya, paling tidak yang saya ketahui. Sehingga untuk download buku-buku saat ini saya menggunakan pdf-pdf yang telah lama saya miliki, plus buku-buku klasik lama yang sudah gratis (project gutenberg adalah salah satu contohnya), dan untuk buku-buku terkini, dapat didownload dari forum-forum yang menyediakan link buku-buku laris, apapun keinginan anda. Jadi jangan takut readernya tidak terpakai, karena begitu banyak buku yang bisa di download di internet. Dan tentunya gratis......

Mudah-mudahan review ini berguna. Mau baca buku digital lagi ah di readerku malam ini....

2 komentar:

  1. Tertarik sih boy, cuma kok ngecasnya susah gitu? apa tidak bisa dicas dengan adapter usb langsung ke colokan listrik AC?

    Kalau untuk file2 jpg atau png apakah bisa juga? Untuk baca komik2 scanlation

    BalasHapus
  2. Mr. Sky, ngecasnya bisa kok di kompie lain. Asal masih pake windows ato mac (belum dicoba yang pake linux). Adapter USB yang langsung ke colokan listrik ada, tapi bukan standarnya, jadi aksesoris tambahan.

    File JPG bisa kok, kan dia juga support gambar (JPG) dan suara (MP3, AAC). Cuma kalo liat gambar dan dengerin suara cepet habis baterenya lah

    BalasHapus