"Apa? Lo lari dari rumah? Oh rumah lu dekat kantor ya?"
Itulah sekelumit tanggapan teman-teman kantor mengenai kegiatan Run to Work (R2W) saya beberapa minggu terakhir ini.
"Gak, rumah gue di Kebon Jeruk kok (kantor gue di daerah Cilandak)", jawab gue kalo mendapat tanggapan seperti itu.
"Ha? Jauh banget!! berangkat jam brapa lo dari rumah?"
"Setengah enam paling pagi. Rata-rata sampe kantor antara jam tujuh kurang seperempat sampe jam tujuh."
"Ah gak mungkin, masa cepat banget sih!"
"Hehehehe, gini loh rahasianya....."
Saya memang pergi dari rumah langsung memakai baju olahraga. Berbekal tas ransel di punggung saya berangkat menuju pintu keluar komplek. Ketika berjalan kira-kira 200 meter saya mulai berlari. Dan terus berlari sampai capek, lalu jalan kaki. Kemudian lari lagi....dan jalan lagi kalo capek dst....
Hingga sampai di halte busway.
Loh ngapain ke halte busway? katanya lari?
Ini dia rahasianya. Saya R2W mirip dengan B2W menggunakan sepeda lipat, lalu naikin diri dan sepedanya ke kereta, lalu lanjut B2W lagi menuju kantor. Bedanya saya berlari dari rumah, lalu naik busway, dan lanjut lari lagi menuju kantor. Simple kan?
Dan aktifitas saya itu sudah dapat disebut sebagai R2W, karena toh hal yang sama dengan sepeda lipat juga disebut sebagai B2W.
Saya lanjutkan cerita saya.....
Sampe di busway karena berangkat jam setengah enam dan jarak halte busway terdekat dari rumah kira-kira 1,5 km, maka bayar ongkos buswaynya masih Rp 2000 sekali jalan. Sebenarnya sama kaya pake metro mini, tapi busway kan jauh lebih enak. Pake AC, dan jam segitu belom terlalu rame. Biasanya sih masih dapat tempat duduk.
O ya, karena jarak tempuh ke busway baru 1,5 km dan masih cukup dingin udara pagi, sehingga tidak terlalu keringatan ketika memasuki busway. Paling baju olahraganya sedikit agak lembab karena badan sudah mulai panas.
Perjalanan naik busway ditempuh hingga dekat terminal lebak bulus, kalau orang busway menyebutnya halte "Pondok Indah 1." Dari situ lanjut lagi perjalanan ke kantor dengan jarak kira-kira 3,5 km.
Sebenarnya saya cuma lari sekitar 5 km. Sisanya saya biarkan busway membawa saya menuju titik transit yang saya inginkan.
Makanya tidak aneh waktu tempuh saya hanya satu jam seperempat hingga satu setengah jam. Lari 5 km butuh waktu 50-60 menit (saya bukan atlit, hanya pelari pemula), perjalanan busway 15 menit, dan waktu tunggu busway antara 5 - 10 menit.
Ide R2W ini muncul karena saya senang menggunakan berbagai macam moda tranportasi untuk ke kantor. Saya pernah mencoba naik mobil pribadi, naik motor sendiri, naik angkot, naik sepeda bahkan naik shuttle yang disediakan kantor. Sekarang ini saya lebih banyak naik shuttle kantor karena biaya lebih murah daripada naik kendaraan pribadi dan jauh lebih nyaman daripada naik angkutan umum. Singkatnya naik shuttle bisa tidur!!
Tapi sekali-sekali saya butuh aktifitas untuk menggerakkan tubuh saya yang gempal ini. Biasanya saya B2W. Namun akhir-akhir ini karena kemacetan ketika sore hari, saya agak malas untuk B2W, terutama pulang kantor. Soalnya ada dua masalah besar menghampiri ketika jam pulang kantor, yaitu macet (maksudnya kendaraan sampe tumpah ruah di trotoar saking penuhnya) dan hujan (kemungkinan hujan di sore hari lebih tinggi daripada hujan di pagi hari). Jadi B2W enaknya hanya ketika pergi ke kantor. Pulang dari kantor B2W merupakan perjuangan ekstra keras, apalagi kalau sampai hujan.
Lagipula R2W kemungkinannya tidak terbatas. Bayangkan, anda bisa pergi ke monas dengan R2W. Bahkan anda pun bisa pergi ke Ancol dengan R2W. Malah saya pernah pergi ke tempat adik saya di daerah Jatibening, Bekasi dengan R2W. Strateginya adalah : Naik Mikrolet sampai Slipi. Lanjut Busway sampai Cawang. Lanjut Mikrolet sampai Kalimalang. Dari situ tinggal lari ke rumah adik saya yang jaraknya kira-kira 3,5 km. Waktu tempuh : 2 jam.
Saya juga pernah lari dari rumah sejauh 6 km ke arah kedoya. Lalu baliknya menggunakan busway dari halte kedoya. Dan lanjut lari ke rumah. Total jarak lari 7,5 km.
Terbukti kan, bahwa anda bisa pergi kemanapun jika R2W dengan sistem yang saya jalankan. Yang perlu anda pastikan adalah di tempat tujuan anda harus ada tempat untuk anda mandi dan berganti pakaian. Tentunya keringat anda berlari 3 km saja sudah cukup untuk membasahi sekujur badan anda.
R2W saya saat ini hanya menempuh jarak 5 km. Saya dapat memodifikasi dengan menambahkan jarak lari dengan turun/ naik di halte busway yang lain. Misalkan saya ingin menambah jarak lari 500m hingga 1 km, maka saya hanya perlu naik di halte sebelum atau sesudah halte tempat saya biasa naik. Atau jika ingin ditambah lagi, saya bisa turun di halte tepat di Mal Pondok Indah dengan menambah jarak tempuh 2,5 km.
Artinya saya bisa berlari sejauh yang saya suka. Bahkan jika nanti tiba-tiba tidak kuat, maka saya tinggal memberhentikan angkot atau Koantas Bima atau bahkan taksi dan segera naik angkutan umum tersebut.
Jadi dengan R2W anda yang menentukan jarak tempuh lari anda. Banyak kemungkinan dan alternatifnya. Tidak susah dan yang pasti istri saya lebih mendukung saya ber-R2W daripada saya ber-B2W. Entah kenapa......
Yuk kita mulai minggu ini ber-R2W!! :D
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Good Job...semangat !!!
BalasHapus