Sabtu, Mei 21, 2011

Kenapa Macet di Perempatan Pos Pengumben pada Malam Minggu?

Bagi anda yang tinggal di sekitaran Meruya, Joglo dan Kebon Jeruk, tentunya sudah tidak asing lagi bahwa setiap malam minggu, dimulai dari sekitar pukul 17.00 hingga pukul 20.00, di perempatan Pos Pengumben dari Joglo menuju Permata Hijau selalu macet berat. Bahkan mungkin anda merasa bahwa kemacetan pada malam minggu di perempatan itu lebih parah daripada macet di Senin pagi.

Anda tahu kenapa selalu macet ketika malam minggu di perempatan tersebut?

Penyebab Utama kemacetannya adalah Lampu Lalu Lintas antara Jl. Pos Pengumben dan Jl. Panjang.

Lah jelas lah lampu lalu lintas menyebabkan macet, tapi kan tanpa itu bukankah lebih macet lagi?

Memang benar tanpa lampu lalu lintas lebih macet lagi, tapi memang di tempat itu macetnya ya gara-gara lampu lalu lintas itu.

Mau bukti? Ini dia.

Jam sibuk di kota Jakarta biasanya terjadi di dua waktu, yaitu pagi hari antara pukul 06.00 - 09.00 dan malam hari antara pukul 16.00 - 21.00. Jam sibuk tersebut ditandai oleh penumpukan kendaraan yang biasanya terjadi hanya satu arah untuk daerah pinggir kota. Pagi hari biasanya untuk arah menuju tengah kota Jakarta dan malam hari untuk arah menuju pinggir kota Jakarta. Hal ini terjadi khususnya pada hari kerja, antara Senin hingga Jumat.

Bagaimana dengan Sabtu, Minggu dan hari libur lain?

Untuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur lain jam sibuknya agak berbeda.

Pada hari-hari tersebut jam sibuk juga terjadi dua kali, namun berbeda waktu dan arah. Jam sibuk pertama adalah pukul 10.00 - 13.00 dan biasanya kepadatan menuju tengah kota Jakarta. Ini mirip dengan kondisi pagi hari di hari kerja. Jam sibuk kedua adalah pukul 17.00 - 20.00, namun berbeda dengan hari kerja, kepadatan terjadi untuk jalur yang menuju tengah kota Jakarta. Ya, benar, kepadatan di hari Sabtu, Minggu dan hari libur lain terjadi pada jam yang berbeda dengan arah yang sama.

Dengan pola seperti ini, maka lampu lalu lintas di perempatan-perempatan di Jakarta biasanya dibuat mengikuti pola jam sibuk yang saya sebutkan tadi.

Contohnya, lampu lalu lintas Pos Pengumben yang saya sebutkan di awal pada pagi hari di hari kerja. Kebetulan di lampu lalu lintas tersebut ada penghitung waktunya yang dapat dilihat pengendara, sehingga dapat diketahui kapan lampu akan jadi merah maupun hijau. Saya mencatat lamanya pengaturan waktu lampu merah dan lampu hijau untuk arah Joglo menuju Permata Hijau. Catatan saya adalah lampu merah selama 97 hitungan (anggap saja satu hitungan sama dengan satu detik) dan lampu hijau selama 77 hitungan. Sedangkan pengaturan waktu untuk malam hari di arah yang sama, karena bukan termasuk jam sibuk, maka lampu merah selama 117 hitungan dan lampu hijaunya hanya 27 hitungan.

Dengan pengaturan lampu lalu lintas seperti di atas maka kepadatan yang terasa di pagi hari akan lebih mudah cair karena memiliki waktu 77 detik untuk dilewati antrian kendaraan dari arah Joglo. Dan ketika malam hari, walaupun lampu hijaunya hanya 27 detik, tidak menyebabkan penumpukan kendaraan berlebih karena jarangnya kendaraan dari arah Joglo di jam tersebut.

Lalu, bagaimana pengaturan lampu lalu lintas di saat hari Sabtu, Minggu dan hari libur?

Sayangnya pengaturan lampu lalu lintas tetap sama seperti di hari kerja. Sehingga bisa dibayangkan betapa cepatnya perjalanan pagi hari menuju tengah kota Jakarta karena di samping jumlah kendaraannya sedikit, lampu hijaunya pun lebih lama. Maka itu banyak orang bilang bahwa kalau hari libur itu pagi hari gak ada macetnya.

Kalo pagi hari begitu leluasa, hal yang sama tidak berlaku untuk malam hari di hari yang sama. Bayangkan, di saat jam sibuk malah lampu lalu lintasnya tidak membantu melancarkan arah perjalanan yang kepadatan kendaraannya paling banyak. Yang terjadi adalah, penumpukan kendaraan menuju tengah kota Jakarta dan kosongnya jalanan untuk kendaraan yang menuju arah sebaliknya karena lampu hijaunya lebih lama.

Lalu solusinya bagaimana?

Kebetulan saya pernah mendengar perbincangan di Radio El-Shinta ketika sedang mengendarai mobil antara si penyiar dengan petugas pengaturan lampu lalu lintas (lupa dari Departemen Perhubungan atau dari Kepolisian). Menurut si petugas, di setiap perempatan lalu lintas itu ada pengatur dari sentral kendali yang menentukan berapa waktu yang dibutuhkan untuk merah maupun hijau, untuk setiap arah. Artinya lamanya lampu merah maupun lampu hijau dapat diubah-ubah oleh petugas tersebut.

Bahkan menurutnya, di setiap lampu lalu lintas ada enam pengatur waktu yang disesuaikan dengan kondisi kepadatan kendaraan. Saya memang merasakan adanya perbedaan lamanya lampu merah dan hijau di perempatan Jl. Pos Pengumben ini untuk beberapa waktu.

Pagi hari setelah pukul 06. Siang hari setelah pukul 11. Sore hari setelah pukul 17. Malam hari setelah pukul 22. Dini hari sebelum pukul 06.

Eh baru 5 ya.....mungkin ada lagi jam lain, tapi mungkin saya tidak nyadar.

Biasanya kalau pagi hari setelah pukul 06 hijaunya lama, lalu siang hari lampu merah dan hijaunya relatif sama, sore hari merahnya jauh lebih lama dari hijau, trus menjelang tengah malam sampai dini hari merah dan hijaunya sebentar saja.

Berarti bisa aja ya, khusus hari libur pengaturan lampu lalu lintasnya diubah. Katakanlah untuk arah dan tempat yang sama dengan yang kita bahas, pagi hari sebelum pukul 10 sama dengan pengaturan setelah pukul 17 di hari kerja. Lalu setelah pukul 10 karena agak rame sedikit, tidak apa-apa jika tetap seperti hari kerja. Namun yang paling krusial adalah penggantian waktu lamanya lampu merah dan lampu hijau di sore dan malam hari. Terutama untuk Sabtu, karena banyak orang yang bermalammingguan. Mungkin alangkah baiknya jika pengaturan lampu lalu lintas di pagi hari di hari kerja di aplikasinya di sore dan malam hari di hari libur atau khusus di hari Sabtu saja.

Nah sekarang yang pertanyaan, apakah petugas pengatur lampu lalu lintas atau polisi lalu lintas di lapangan menyadari akan hal ini? Jika tidak sadar, kemanakah kita bisa melaporkan hal tersebut? Apakah mungkin ke twitter @TMCPoldaMetro? hehehehe

Ayo lapor rame-rame!! Saya yakin kepadatan di malam minggu bukan hanya terjadi di perempatan Pos Pengumben tapi juga terjadi di tempat lain.

Mudah-mudahan mereka segera sadar dan mengganti pengaturan waktu lampu merah dan lampu hijau sesuai dengan kepadatan kendaraan untuk sore dan malam hari di malam Minggu.

Semoga tidak terlalu macet lagi di Perempatan Pos Pengumben pada Malam Minggu setelah lampu lalu lintasnya disesuaikan....Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar