Kamis, April 15, 2010

Jangan Beli Mobil Baru di Tahun 2010

Anda ingin ganti mobil lama dengan mobil baru tahun ini? Mohon tunda keinginan anda! Alasannya sederhana, tahun ini harga mobil baru sudah terlalu mahal atau dengan kata lain "OVER PRICE".

Kok bisa terlalu mahal? Mari kita buat patokan harga mobil di tahun 2008. Beberapa mobil yang akan dijadikan contoh adalah Daihatsu Xenia, Nissan Grand Livina dan Honda Jazz. Alasan saya menjadikan ketiga mobil ini sebagai contoh adalah saya pernah mengetahui harga ketiga jenis mobil ini di tahun 2008, karena yang dua dibeli oleh keluarga saya, dan yang satu lagi saya pernah melihat brosurnya di diler mobil yang bersangkutan. Sehingga jelas disini bahwa saya tidak mengada-ada masalah data harga mobil di tahun 2008.

Mobil Daihatsu Xenia tahun 2008 tipe Li Family 1000 cc pada bulan Maret 2008 adalah seharga Rp 106 juta. Saya tahu persis karena pada bulan itu keluarga saya membeli mobil tersebut dengan cara kredit. Seperti diketahui jika membeli kendaraan dengan sistem kredit, maka tidak ada diskon price list di invoice yang diberikan oleh diler. Tahun 2010 mobil Daihatsu Xenia dengan tipe yang sama berharga Rp 135 juta atau ada kenaikan Rp 29 juta.

Mobil Nissan Grand Livina tahun 2008 tipe XV Manual 1500 cc pada bulan Agustus 2008 adalah seharga Rp 152 juta. Saya tahu harga ini karena saat itu salah satu keluarga saya membeli mobil tersebut juga dengan sistem kredit. Tahun 2010 mobil Nissan Grand Livina dengan tipe yang sama berharga Rp 179 juta atau ada kenaikan Rp 27 juta.

Mobil Honda All New Jazz tahun 2008 Manual 1500 cc pada bulan Agustus 2008 adalah seharga Rp 160 juta. Saya tahu harga ini karena saat itu saya mendatangi diler Honda dekat kantor saya dan mendapatkan brosur price list Honda All New Jazz. Tahun 2010 mobil Honda All New Jazz dengan tipe yang sama berharga Rp 197 juta atau ada kenaikan Rp 37 juta.

Dari ketiga fakta di atas dapat dianalisa lebih lanjut prosentase kenaikan harga masing-masing mobil. Daihatsu Xenia naik sebesar 27.36%, Nissan Grand Livina naik sebesar 17.76% dan Honda Jazz naik sebesar 23.13%.

Biasanya kenaikan harga mobil didasari oleh tingkat inflasi dan kurs rupiah pada tahun berjalan. Tingkat inflasi sejak 2008 hingga 2010 berjumlah 13.84%. Dan kurs rupiah terhadap dollar di bulan April 2008 adalah di level 9200 atau hampir sama dengan kurs rupiah terhadap dollar saat ini. Artinya dengan dasar kenaikan harga hanya pada tingkat inflasi, maka harga ketiga jenis mobil di atas saat ini terlalu mahal sebesar 13.52% untuk Daihatsu Xenia, 3.92% untuk Nissan Grand Livina dan 9.29% untuk Honda Jazz.

Lalu apa yang menyebabkan produsen menaikkan harga jual yang terlalu tinggi kepada mobil? Jawabannya ada pada nilai kurs fluktuatif di tahun 2008 lalu. Walaupun nilai kurs rupiah terhadap dollar di bulan Maret 2008 di level yang hampir sama dengan saat ini, namun kurs rupiah terhadap dollar sempat anjlok ke level 12000 atau naik sekitar 30% dari sebelumnya, dan turun kembali ke level 9000-an pada pertengahan tahun 2009. Dengan penurunan nilai rupiah, membuat produsen "terpaksa" menyesuaikan harga jual kepada konsumen. Maka tidak terlalu aneh jika harga mobil di tahun 2009 lalu naik sangat tajam dibandingkan dengan harga di tahun 2008. Tapi saat itu hal itu dapat dimaklumi karena memang kondisinya yang "memaksa" produsen menaikkan harga. Hal ini mengindikasikan bahwa produsen mobil di Indonesia tidak memiliki sistem lindung nilai untuk menekan biaya produksi dan masih mengandalkan produk impor untuk bahan baku maupun bahan jadi.

Ketika nilai rupiah kembali sedia kala, harga mobil yang sempat naik tidak mengalami penurunan, karena memang tidak ada sejarahnya harga mobil turun apalagi tanpa embel-embel perubahan dari Completely Built Up (CBU) ke Completely Knock Down (CKD). Yang terjadi adalah produsen mempertahankan harga jual ketika waktunya penyesuaian harga berkala, atau produsen memberikan bonus-bonus aksesoris tertentu sebagai ganti diskon harga jual.

Oleh karena itu kita tidak aneh jika melihat promosi beli Daihatsu Xenia dan Isuzu Panther mendapatkan bonus GPS, atau beli mobil merek Toyota mendapat cicilan ringan dengan bunga murah. Ada pula promosi membeli mobil merek Honda dengan bunga mulai 0%.

Yang jelas terlihat dalam beberapa waktu lalu adalah adanya perubahan minor pada mobil Toyota Vios tanpa menaikkan harga jual. Padahal dalam sejarahnya untuk perubahan mobil kecil Toyota Avanza saja, harga mobil dapat dinaikkan sampai Rp 10 juta.

Mari kita tahan dulu untuk membeli mobil baru tahun ini. Dengan adanya penurunan penjualan mobil maka produsen terpaksa tidak menaikkan harga dan memberikan bonus aksesoris yang lebih hebat lagi. Ketika itu terjadi, dan melihat tingkat inflasi dan kurs rupiah, maka kita dapat membeli lagi mobil baru dengan harga yang layak.

Jika anda ingin membeli mobil karena hal lain selain harga, maka silakan saja membeli mobil tahun ini, toh uangnya anda yang punya kan?

1 komentar: