Selasa, Februari 22, 2011

Family Trip to Kuala Lumpur (4th - Hotel)

Untuk trip ini, kami sengaja memesan hotel jauh-jauh hari untuk lebih mendapatkan harga hotel yang cukup murah. Pada awalnya kami beranggapan bahwa Rp 300 ribu per malam adalah wajar di kota metropolitan seperti Kuala Lumpur, karena di Jakarta saja akan sulit mendapatkan hotel yang cukup nyaman dengan harga seperti itu.

Lalu, mulailah kami mencari hotel untuk menginap di Kuala Lumpur. Kami mencari dari mulai website, buku hingga rekomendasi dari teman. Akhirnya pilihan jatuh kepada Tune Hotel Downtown Kuala Lumpur. Kenapa kami ambil disana?



Sebenarnya kami, atau saya yang merekomendasikan keluarga untuk menginap disana karena lima hal yang ditawarkan oleh hotel ini, yaitu

1. 5-star Bed
2. Power Showers
3. Central & Convenient Locations
4. Clean Environment
5. 24-hour Security

Memang, sepanjang kami browsing hotel-hotel lain melalui website, ada beberapa hotel yang menawarkan harga lebih murah, bahkan mungkin lebih ke pusat kota. Tapi karena dari testimoni orang-orang yang pernah menginap disana di hotel tersebut, rata-rata kurang di kebersihan atau keempukan kasurnya. Sedangkan di Tune Hotel menonjolkan hal tersebut. Satu-satunya keburukan Tune Hotel dari testimoni orang-orang adalah tempatnya yang sempit. Namun setelah lihat video beberapa orang di Youtube, saya menyimpulkan bahwa kamarnya memang sempit, tapi tidak sesempit yang dikira.

Jadi kelima hal di atas menjadi pertimbangan kami untuk memilih Tune Hotel. Kami memesan Tune Hotel kira-kira 3-4 bulan sebelum kedatangan, dengan biaya rata-rata per kamar RM 220 (Rp 660 ribu) untuk tiga malam, sudah termasuk pemakaian akumulasi AC selama 24 jam.

Memang agak aneh membayar pemakaian AC di hotel tempat kita menginap, tapi itulah yang menyebabkan harga kamar di Tune Hotel bisa lebih murah, karena jika kita menginginkan layanan lebih, tentunya kita harus membayar lebih banyak.

Tanggal 9 Februari 2011 pukul 3 sore kita sampai di Tune Hotel dan langsung Check-in. Setiap kamar mendapatkan satu access card walaupun kamar tersebut ditempati dua orang. Access card ini mirip seperti hotel berbintang empat atau lima, dan selain digunakan untuk membuka pintu, juga digunakan untuk menyalakan listrik di dalam kamar. Secara default, setiap kamar dilengkapi dengan kipas angin tepat di atas tempat tidur, dengan kecepatan kipas angin yang sangat tinggi. Jadi dijamin tidak panas walaupun tidak pakai AC, namun mungkin masuk angin :D.

Saya mengakui bahwa di Tune Hotel kita memang merasakan sekali lima keunggulan yang ditawarkan. Tapi memang hanya kelima hal tersebut. Karena tidak ada lagi keunggulan selain kelima hal di atas. Kamar hotel sangat tidak kedap sehingga obrolan orang di lorong hotel dapat terdengar jelas, bahkan yang langsung berhadapan dengan jendela luar dapat mendengar jelas hiruk pikuk mobil yang seliweran. Ingat loh, hotel ini berada di tengah kota, bahkan kalau malam hari sepertinya suka ada kebut-kebutan di daerah tersebut. Jadi, jika anda belum bisa tidur nyenyak hingga pukul 12 malam, maka anda akan kesulitan tidur karena suara mobil sangat mengganggu setelah jam tersebut.

Mengenai staff hotel saya rasa biasa saja. Mereka hanya stand by di reception dan sifatnya pasif. Jika kita tidak bertanya, maka mereka tidak akan mengeluarkan satu patah kata pun kepada kita. Mereka cukup informatif namun saya rasa tidak terlalu mengetahui mengenai kotanya. Aneh juga, dua kali kami ke kota besar di luar negeri, namun orang setempat tidak mengetahui seluk beluk mengenai kotanya. Bahkan ketika saya sempat bertanya mengenai lokasi Masjid untuk Shalat Jumat, staff tersebut menjawab dengan menggunakan peta kota yang tersedia secara gratis di hotel. Memang aneh, tapi secara overall, staff biasa saja, karena mereka bukan termasuk lima hal yang diunggulkan.

Internet di hotel ini sebenarnya juga disediakan menggunakan wifi ke kamar-kamar namun ada biaya sebesar RM 12 per hari. Untuk internet gratis disediakan di lantai bawah, namun jumlahnya hanya 3 komputer dan lumayan cepat walaupun tidak secepat di Singapore.

All and all, kami cukup puas di Tune Hotel karena mereka benar-benar membuktikan janjinya terhadap lima keunggulan yang ditawarkan. Di samping itu harganya yang cukup murah, sekitar Rp 200 ribuan per malam dan juga lokasinya yang dekat dengan stasiun monorel dan lrt dengan jarak hanya sekitar 300 meter dari hotel.

Jika kembali lagi ke Kuala Lumpur dengan backpackeran, tentunya saya akan kembali lagi ke hotel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar