Rabu, Februari 23, 2011

Family Trip to Kuala Lumpur (6th - Food)

Liburan kali ini bukan merupakan wisata kuliner, sehingga makanan yang kami makan adalah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pangan, dengan tentunya ada sarapan, makan siang dan makan malam. Jangan diharapkan ada tempat makan yang menjadi incaran kami, karena kami makan semata-mata karena sudah waktunya jam makan.

Pertama kali kami menjajal makanan di kota Kuala Lumpur adalah di restoran sebelah Tune Hotel. Restoran tersebut dimiliki oleh warga Malaysia keturunan India dan makanannya ada unsur bumbu Indianya. Saat itu kami sudah cukup lapar karena baru makan siang sekitar pukul 3 sore. Makanannya biasa saja, malah beberapa anggota keluarga merasakan sedikit aneh karena tidak terbiasa dengan bumbu khas India. Namun teh tarik di tempat ini rupanya menjadi teh tarik yang terenak selama saya menjajal teh tarik di Kuala Lumpur.

Selasa, Februari 22, 2011

Family Trip to Kuala Lumpur (5th - City Transportation)

Informasi yang didapatkan dari internet, buku dan teman yang pernah ke Kuala Lumpur menyebutkan bahwa di Kuala Lumpur ada sistem MRT yang belum terintegrasi karena masing-masing jalur dimiliki oleh perusahaan yang berbeda, lalu ada juga bus dalam kota yang bentuknya mirip seperti busway (agak nyaman) walaupun ada juga yang seperti bus PPD, dan taksi yang kurang baik layanannya karena kemungkinan besar supir taksi di Kuala Lumpur tidak mau menggunakan sistem argo dan lebih memilih sistem borongan seperti yang terjadi di Jakarta 10-20 tahun yang lalu.

Agak kontras memang informasi yang kita dapatkan tentang taksi dengan kondisi transportasi publik yang sudah beberapa langkah dari kota tercinta Jakarta ini. Jadi saya lebih berhati-hati dalam merencanakan trip ini, karena mau tak mau kita pasti akan menggunakan jasa taksi bagaimanapun juga.

Family Trip to Kuala Lumpur (4th - Hotel)

Untuk trip ini, kami sengaja memesan hotel jauh-jauh hari untuk lebih mendapatkan harga hotel yang cukup murah. Pada awalnya kami beranggapan bahwa Rp 300 ribu per malam adalah wajar di kota metropolitan seperti Kuala Lumpur, karena di Jakarta saja akan sulit mendapatkan hotel yang cukup nyaman dengan harga seperti itu.

Lalu, mulailah kami mencari hotel untuk menginap di Kuala Lumpur. Kami mencari dari mulai website, buku hingga rekomendasi dari teman. Akhirnya pilihan jatuh kepada Tune Hotel Downtown Kuala Lumpur. Kenapa kami ambil disana?

Senin, Februari 14, 2011

Family Trip to Kuala Lumpur (3rd - Airport)

Tanggal 9 Februari 2011

Hari-H keberangkatan ke Kuala Lumpur. Hari ini jelas cuti karena keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta adalah pukul 08.30. Dari jam 5 pagi sudah berangkat dari rumah diantar oleh mertua dan istri ke Blok-M karena mau naik DAMRI ke bandara.

Sampai di Blok-M pukul 5 lewat 20 menit, dan hanya menunggu sebentar langsung saja bus DAMRI-nya berangkat menuju bandara. Pukul 1/2 tujuh kurang sedikit sudah sampai di terminal 2D bandara Soekarno-Hatta. Adik saya sudah sampai duluan namun menunggu saya yang memang sudah berada di jalan saat dia sudah hampir sampai bandara. Keluarga yang lain belum sampai karena terjebak macet di tol Cibubur karena baru berangkat pukul 1/2 6 pagi dari rumah.

Family Trip to Kuala Lumpur (2nd - Preparation)

Persiapan yang baik adalah awal dari suksesnya perjalanan. Kami punya waktu kira-kira enam bulan untuk mempersiapkan perjalanan ini. Dan inilah yang kami persiapkan untuk perjalanan kali ini.

Pertama yang dipersiapkan adalah paspor. Saya dan istri sudah habis masa berlakunya ketika Februari 2011. Saya berhasil mendapatkan paspor sejak Desember 2010 dengan susah payah dan pernah saya ceritakan di posting saya sebelumnya. Namun istri saya tidak berhasil mendapatkan paspor sampai tanggal 9 Februari 2011 sehingga dia terpaksa tidak ikut trip ke Kuala Lumpur kali ini. Kami sudah berkomitmen, bahwa jika memang tidak berhasil memperpanjang paspor, maka konsekuensinya adalah ditinggal, dan itu menjadi kenyataan. Keluarga yang lain tidak perlu kesulitan membuat paspor karena rata-rata di awal 2010 mereka semua sudah memperpanjang dan membuat paspornya.

Family Trip to Kuala Lumpur (1st - Booking Tickets & Hotel)

Tidak seperti family trip ke Singapore tahun lalu yang mendapatkan nol rupiah, kali ini kami hanya mendapatkan harga tiket murah Jakarta - Kuala Lumpur. Kali ini membeli tiket menggunakan account adik saya, dan ibu saya yang membayar keseluruhan tiket karena kebetulan baru dapat uang saat itu.

Total tiket yang kami dapatkan bolak-balik dalah Rp 470 ribu per orang. Harga tersebut termasuk airport tax untuk di kuala lumpur (bandara LCCT, bukan KLIA), bagasi 15 kg dan skybus (akan dijelaskan nanti).

Untuk trip kali ini, kami membooking hotel jauh-jauh hari dengan tarif rata-rata Rp 650 ribu per kamar untuk tiga hari menginap dengan kapasitas 2 orang. Harga tersebut sudah termasuk pemakaian AC secara kumulatif 24 jam. Harga belum termasuk makan pagi, karena kami tidak mau membayar lebih untuk makanan yang bisa kami cari sendiri di luar hotel. Dengan rencana sepuluh orang yang terdiri dari tujuh dewasa dan tiga anak, maka kami memesan 4 kamar. Hotel yang kami pilih adalah Tune Hotel Downtown Kuala Lumpur.

Setelah tiket dan hotel telah dibooking dan dibayar, maka tinggal menunggu waktu liburan dan mempersiapkan segala sesuatunya termasuk paspor saya yang memasuki masa expired saat 9 - 12 Februari 2011.