Berbicara masalah liburan tentunya tidak lepas dari masalah makanan. Terus terang di liburan kali ini untuk urusan yang satu ini tidak ada rencana sama sekali. Sebenarnya ada tapi tidak jadi dilaksanakan karena padatnya jadwal acara.
Wisata kuliner memang sangat mengasyikan, namun perjalanan kali ini tidak fokus ke arah sana. Makan hanya sekedar untuk pengganjal perut dan tidak terlalu peduli mengenai masalah rasa. Inilah pengalaman makan selama di Singapore.
Beberapa kali kita makan di food court pinggir jalan, seperti di jalan lavender dan dekat bugis junction. Kebetulan di kedua food court tersebut banyak ditemukan pork (babi) yang jelas-jelas tidak dapat kami makan. Saya sebagai seorang vegetarian tidak terlalu kesulitan untuk makan karena banyak juga sayuran yang dijual disana.
Kesulitan baru terjadi bagi seorang vegetarian, manakala keluarga lebih memilih makanan semacam KFC, McD dan kawan-kawannnya untuk memenuhi selera makan anak-anak kecil. Di restoran-restoran seperti ini, makanan vegetarian, bahkan yang mengandung ikan juga sulit dijumpai, hingga saya kadang hanya mengkonsumsi kentang dan sedikit salad untuk makan.
Untungnya sarapan disediakan di penginapan yang berupa roti tawar dengan selai dan sereal. Dua hal itu lebih dari cukup untuk mengisi perut, tapi tetap saja membuat sendiri pop mie untuk anak kecil. Kasihan anak kecil sekarang, makanannya serba instan dan uniknya mereka suka dengan itu.
Dengan gaya makan seperti itu, kami dapat menghemat pengeluaran makan cukup besar. Budget yang kami tetapkan adalah $10 per orang per kali makan, termasuk minum dan snack, namun rata-rata habisnya cuma $5 per orang. Mengenai laporan biaya akan dibahas lebih lengkap di bagian biaya.
Jadi jangan harapkan kami akan cerita makan enak di tempat X, atau coba makanan B di tempat Y. O ya ada satu yang agak terkesan, yaitu makan siang di basement Lucky Plasa Orchard Road. Di food court tersebut ada yang jual makanan (namanya ada kata Asian Food-nya) yang menjual makanan yang isinya kita pilih sebanyak tujuh buah, nanti dia akan menambahkan dengan kuah. Harganya $4.70 dolar dan rasanya cukup enak. Bahkan paling enak dari seluruh makanan yang kita rasakan selama di Singapore.
Lebih baik cari-cari informasi mengenai kuliner terbaik di Singapore untuk mengalami wisata kuliner sekaligus. Sayang fokus liburan kami lebih ke arah jalan-jalan di dalam kota bukan untuk wisata kuliner.
Ada alasan nih untuk balik lagi ke Singapore, hehehe
Minggu, Maret 14, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar