Sebutan di atas dipopulerkan oleh film Nagabonar Jadi 2 yang beberapa tahun lalu tayang di bioskop nasional. Selanjutnya sebutan di atas dipopulerkan untuk advetorial kantor dirjen pajak yang mengajak masyarakat berpartisipasi dalam membayar pajak, mulai dari membuat NPWP hingga memberikan laporan pajak yang jujur dan apa adanya.
Apa Kata Dunia....suatu sebutan yang singkat namun begitu dalam maknanya. Seakan-akan jika kita tidak ikut berpartisipasi membayar pajak maka kita sudah ketinggalan jaman. Bahkan jika kita melaporkan pajak dengan tidak jujur maka itu pun sudah ketinggalan jaman. Memang slogan yang pas ditujukan untuk menarik masyarakat berpartisipasi.
Namun kejadian dalam beberapa hari belakangan dapat membuat masyarakat apatis atas advetorial tersebut. Pegawai pajak yang katanya masih golongan III-A atau setara dengan rekrutmen baru PNS lulusan S-1, memiliki rumah dan mobil mewah yang nilainya miliaran. Hal yang dengan logika akal sehat sulit untuk dicerna. Bahkan saya memiliki teman yang kerja di perusahaan asing selama 30 tahun lebih, dengan posisi yang cukup baik, hanya mendapatkan uang pensiun kurang dari 2 miliar rupiah.
Satu lagi contoh pegawai pajak yang juga tidak sesuai dengan logika akal sehat adalah pimpinan BPK yang tadinya seorang pimpinan pegawai pajak. Beliau memiliki kekayaan puluhan miliar (yang dilaporkan) dan 90% dari nilai tersebut adalah hasil hibah.....betul-betul lelucon dari para petinggi negeri ini....
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kalau ingin cepat kaya maka masuklah ke pegawai pajak. Jika anda mendapatkan tugas untuk mengurusi pajak badan, maka uang miliaran bisa diperoleh kurang dari satu tahun bekerja. Begitu yang saya dengar dari teman-teman sekolah saya ketika kami reunian bersama. Dan hal yang mirip juga saya dengar dari teman kantor saya yang bekerja di bagian pajak, yang tentunya punya teman orang pegawai pajak.
Lalu, kalau memang benar bahwa pegawai pajak banyak berbuat curang demi kekayaan pribadi dan kelompoknya, maka berarti perbuatan curang ini bukan menjadi perbuatan yang kuno dan tidak sesuai jaman sesuai slogan advetorial pajak beberapa tahun belakangan ini. Katanya reformasi telah dilakukan di bagian basah tersebut, tapi ternyata pegawai pajak yang melakukan pelanggaran masih saja terlihat, bahkan terlihat sangat jelas dari materi yang ia miliki.
Saya pernah mendengar talkshow mengenai NPWP saat advetorial pajak demikian membahana. Disitu dikatakan, dari sisi pajak tidak peduli tiap individu mendapatkan uang darimana, namun yang terpenting adalah mereka membayar pajak setiap pendapatan yang diterimanya. Jika memang demikian, apakah pegawai pajak yang pendapatannya miliaran setahun tidak melaporkan pajaknya secara benar? Atau mungkin mereka tahu trik lapor pajak supaya tidak diperiksa oleh petugas pajak lainnya....betul-betul konspirasi terorganisir....Kalo udah begini dan boroknya diketahui publik, lalu, Apa Kata Dunia???
Sabtu, Maret 27, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar