Tanggal 11 Maret 2010
Hari-H keberangkatan ke Singapore. Hari ini jelas cuti karena keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta adalah pukul 11.20. Dari jam 7 pagi sudah berangkat dari rumah diantar oleh mertua ke Blok-M karena mau naik DAMRI ke bandara.
Sampai di Blok-M pukul 8 kurang 10 menit, kebetulan jalanan tidak terlalu macet, dan kita tidak berangkat pas pada pukul 7, melainkan hampir 7.30. Jam 9 kurang sedikit sudah sampai di terminal 2D bandara Soekarno-Hatta. Keluarga yang lain belum sampai karena terjebak macet di tol Tanjung Priok yang menuju bandara. Mereka semua baru sampai sekitar pukul 10 pagi.
Saya dan istri sempat merasakan executive lounge karena istri punya kartu kredit yang bisa buat masuk lounge tertentu. Lumayan, isi perut dulu, karena kemungkinan baru makan lagi dekat-dekat magrib, mengingat menurut jadwal kita akan landing pukul 2 siang, dan mungkin membutuhkan setengah sampai satu jam untuk putar-putar di Bandara Changi, termasuk imigrasi, ambil bagasi dan bingung-bingung disana.
Pukul 10.40 kita sudah dipanggil untuk boarding, dan pas pukul 11.20 pesawat sudah mulai taxi (jalan) menuju runway. Istri saya sempat berujar, "Gile, udah gratis tepat waktu pula". Emang mantap airasia untuk masalah ketepatan waktu. Bahkan di dalam kabin dikasih snack dan minum pula. Mengejutkan!! Saya sempat bertanya apakah snack dan minum ini gratis atau bayar, hehehehe.
Pukul 14 lewat sedikit waktu Singapore, pesawat mendarat sempurna di Bandara Changi. Dari atas saja sudah kelihatan besarnya bandara negara Singapore ini, runwaynya ada banyak banget, hal yang jarang ditemui di Indonesia, apalagi ini adalah pengalaman pertama bagi saya keluar negeri, dan akhirnya paspor saya yang sudah perpanjang satu kali semenjak buat, punya cap di lembarannya.
Hal pertama yang dilakukan setelah sampai di bandara Changi adalah mencari toilet. Toilet disini mirip seperti toilet-toilet yang ada di senayan city atau hotel bintang lima dimana tidak ada pencetan untuk flush pispot. Terpaksa deh melakukan 'atraksi' untuk mensucikan diri kembali.
Lalu lanjut dengan menukar uang. Kebetulan kakakku uang singapore dollarnya ketinggalan di rumah pas berangkat paginya. Nilai tukarnya lebih mahal daripada di Indonesia, tapi masih cukup moderat (mungkin memang rate-nya udah berubah kali ya...). Pelajaran yang bisa diambil dari sini adalah, persiapan yang benar, kalo perlu buat cek list barang-barang apa saja yang dibawa.
Trus kita menuju imigrasi, cukup menunjukkan paspor dan isian formulir yang didapat di pesawat. Tanpa tanya-tanya, mereka langsung mengesahkan kedatangan kita. Hore!!! sudah resmi masuk Singapore.
Setelah imigrasi, ada brosur-brosur dan peta singapore. Brosur dan peta dibagi dalam berbagai macam bagian, makanan, belanja, wisata, dan lain-lain. Mungkin karena banyaknya orang yang ke Singapore sehingga pemerintahnya membuat brosur semacam itu. Brosur ini gratis, dan bisa diambil sebanyak mungkin. Namun peta yang ada di brosur adalah peta tengah kota, bahkan lokasi hotel tempat kita nginap tidak ada di peta tersebut.
Lewat imigrasi kita pergi untuk ambil bagasi. Disitu ada ban berjalan yang sedang berhenti dan bagasi kita yang berjumlah 4 buah hanya terlihat 2 buah. Selidik punya selidik, rupanya ban berjalannya sedang rusak, sehingga tas-tas banyak yang tersendat di perjalanan. Cukup lama kami menunggu, mungkin sekitar 1/2 jam sampai ban tersebut berjalan kembali. Barulah petualangan kita di sepanjang Changi Airport dimulai.
Pertama-tama, kita pengennya naik MRT, bertanya ke petugas rupanya kita harus naik tangga dahulu. Tangganya eskalator kok, jadi gak berat. Asal pake bagasi yang beroda saya rasa tak perlu pake taksi untuk ke tempat tujuan. Sampai di atas, sempat bingung akan adanya Skytrain. Apakah ini gratis atau bayar? Akhirnya lihat-lihat orang sekitar, dan juga bertanya kepada cleaning service di situ, saya mendapatkan kesimpulan Skytrainnya GRATIS!!! Wow, mantap sekali.
Skytrain membawa kita ke T2 (kayanya sih kepanjangan dari Terminal 2), dimana MRT berada. Untuk menuju MRT kita harus turun tangga (eskalator) cukup banyak karena peronnya terletak di bawah tanah. Kita beli Tiket EZ-Link dahulu, untuk starter pack dewasa harganya $15 dengan isi $10 dan top-up minimum $10. Anak kecil starter packnya $5 isi yang sama dan top-up minimum $5.
Abis itu masuk ke tempat tunggu MRT dengan menempelkan kartu EZ-Link ke counter masuknya. Hebat, bayar kendaraan umumnya pake kartu...
14 Maret 2010
Hari terakhir di Singapore, malam ini sudah berada di Jakarta kembali. Check out dari hotel pukul 11 paling telat dan baru berangkat dari Changi pukul 17.45. Ngapain aja ya 6 jam? Inilah ceritanya...
Kita check out pada pukul 10.30 dan akhirnya menggunakan taksi untuk ke bandara karena permintaan dari kebanyakan anggota keluarga. Tadinya sih mau ke IKEA dulu, tapi inget-inget yang kemarin-kemarin kok rasanya gak mungkin ya di IKEA cuma satu sampai dua jam, bisa-bisa nanti kebirit-birit ngejar jadwal pesawat. Akhirnya kita memutuskan langsung ke Changi, terus dari Changi mau ngelayap dipersilahkan.
Perjalanan menggunakan taksi ke Changi sangat cepat, tidak sampai 1/2 jam. Biayanya pun cuma $15 per taksi. Kita menggunakan dua taksi karena jumlahnya 10 orang. Sampai di terminal 1 Bandara Changi pukul 11 dan langsung masuk ke lantai keberangkatan.
Terbayang terkatung-katung di bandara tidak dialami di Changi. Kenapa? Pertama, kita ada 10 orang, jadi paling tidak ada yang bisa diajak ngomong. Kedua, ada fasilitas wifi gratis, tinggal menunjukkan paspor untuk diregistrasi. GRATIS!!! Ketiga, ada restoran untuk makan siang. Semacam food court di mall. Keempat, ada skytrain (kereta listrik) untuk jalan-jalan ke terminal lain di Changi. GRATIS !!! Kelima, habis check in, keadaan di ruangan setelah imigrasi sangat-sangat menyerupai mall. Starbuck dan Gucci buka outlet disana. Ada pula fasilitas pijit gratis dari OSIM. Pokoknya di Bandara Changi kita gak akan mati kebosanan karena fasilitas yang begitu melimpah.
Urusan imigrasi pun juga tidak sulit. Hampir sama ketika baru datang. Hanya ditanya nama saja, dicocokkan dengan foto di paspor, langsung dicap!!
Uniknya, di bandara dengan kelas internasional, toiletnya memiliki toilet jongkok!!! Yap. Ada satu outlet toilet yang menggunakan aksi jongkok. Satu-satunya yang memiliki semprotan air untuk cebok. Selebihnya hanya tissue, tissue dan tissue.
17.15 sudah waktunya boarding dan kita naik pesawat pada waktunya. 18.30 WIB kita sudah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, dan keteraturan yang selama ini dilihat di depan mata, tiba-tiba hilang dan berubah ke keadaan sedia kala....
Jakarta.....oh...Jakarta!!
Sabtu, Maret 13, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar