Beberapa hari ini saya disibukkan oleh tantangan menginstall Linux di Laptop Pentium III yang sudah mulai diabaikan di rumah. Sebenarnya sih gampang aja, tinggal burn ISO file Linux ke CD, trus boot laptopnya lewat CDROM, trus tinggal pilih install....mudah kan?
Memang kelihatannya mudah, tapi pada kenyataannya banyak masalah yang dihadapi. Yang pertama adalah CDROMnya sudah rusak, kalo mo ganti internal CDROM paling gak keluar uang 600 ribu rupiah (penawaran dari salah satu toko komputer di Ratu Plaza). Memang sih beres, tapi gak ada belajarnya, dan lagi pula kemahalan bo!!!
Akhirnya pilihan yang saya lakukan adalah membeli casing harddisk 2,5 inch yang memiliki koneksi IDE dan menaro harddisk laptop tersebut menjadi external harddisk di komputer lain dan menginstall Linux dari situ... Wow gampang sekali kayanya. Tapi ini adalah beberapa hal yang saya temui.
Temuan pertama : Linux versi ringan agak sulit diinstall full di harddisk.
Ya, linux versi ringan semacam Puppy Linux pada dasarnya dibuat sebagai Live CD atau Live USB. Jadi mereka hanya mau jalan jika installasi hanya dilakukan secara frugal dan bukan full install. Saya sudah beberapa kali mencoba install Puppy Linux pada harddisk external yang dimaksud, namun ketika harddisk tersebut dikembalikan ke laptop, maka tidak dapat booting, karena grubnya tidak terinstall dengan baik. Dengan demikian memiliki kesimpulan bahwa linux versi ringan agak sulit diinstall full di harddisk, namun bisa dijadikan OS kedua dalam sebuah komputer atau laptop.
Temuan kedua : Linux versi minimalis mengubah GRUB di harddisk internal ketika diinstall
Ya, saya juga mencoba installasi BlankOn Minimalis dan Good OS Linux yang keduanya mengubah GRUB di internal Harddisk walaupun memilih full install di harddisk internal. Sempat kesulitan untuk mengembalikan GRUB tersebut, untunglah dapat bantuan dari milis IGOS Nusantara dan cari-cari di Om Google. GRUB internal harddisk dapat dikembalikan seperti semula.
Dari dua temuan tersebut, akhirnya saya menginstall BlankOn Minimalis di ext harddisk, dan ketika restart tidak dicoba di komputer sementara, namun langsung dicoba di laptop. BlankOn Minimalis berjalan dengan baik, hanya agak lambat karena RAM-nya cuma 128 MB dan processornya cuma 700 MHz. Grub di komputer sementara langsung diubah kembali ke asalnya karena berubah oleh installasi BlankOn Minimalis tersebut.
Lalu karena BlankOn minimalis dirasa sangat lambat, saya juga memasukkan Puppy Linux ke dalam laptop dan dimasukkan ke dalam settingan GRUB, dan ternyata berhasil. Puppy Linux dapat berjalan di laptop dengan baik, dan pastinya lebih cepat daripada BlankOn Minimalis.
Kedua OS dapat langsung mendeteksi semua hardware yang ada di laptop, termasuk external Wireless LAN yang baru dibeli seminggu yang lalu (padahal wirelless LAN itu harus menggunakan CD drivenya ketika diinstall ke Win XP). Jadilah sekarang Laptop Pentium III memiliki Wirelass LAN sehingga dapat internetan dengan sempurna. Lebih asyik pake Puppy Linux, soalnya lebih ringan
Tapi blom puas sampe situ, mau coba install distro linux lain yang juga enteng untuk diinstall frugal di laptop tersebut. Kita liat aja...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar