Sabtu, April 24, 2010

Kaya Tambah Kaya dan Miskin Tambah Miskin

Perumpamaan di atas biasa dipakai untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Banyak yang bilang saat ini kesenjangan antara si kaya dengan si miskin semakin besar. Mungkin itu ada benarnya, tapi saya punya pendapat lain mengenai perumpamaan di atas.

Kaya tambah kaya. Saya rasa ini adalah logis. Orang yang sudah kaya akan lebih mudah memutar uangnya untuk menambah penghasilan. Si kaya bisa saja membeli properti, emas, saham dan produk investasi lainnya untuk menambah kekayaan. Memang ada resiko yang timbul dari investasi ini, tapi dalam beberapa tahun terakhir, produk investasi yang saya sebutkan tadi meningkat hingga beberapa kali lipat dari sebelumnya. Sehingga hal yang wajar jika kekayaan si kaya bertambah.

Dari sisi spiritual, adalah jumlah pemberian dari orang kaya yang terus bertambah. Pertama tentunya adalah si kaya membayar pajak yang sangat besar. Makin besar pendapatannya, makin besar bayar pajaknya. Hasil pajak digunakan untuk pembangunan. Lalu sebagian dari pendapatannya tersebut disumbangkan dalam bentuk zakat dan sedekah. Zakat dan sedekah ini tentunya juga tidak sedikit. Dan sedekah tidak mungkin membuat orang menjadi miskin, malah banyak yang mengatakan bahwa sedekah bisa melipatgandakan rejeki.

Jadi, dengan melihat dari dua sisi yaitu logika dan spiritual, maka adalah hal yang sangat wajar jika si kaya akhirnya bertambah kaya. Ditunjang oleh keberaniannya berinvestasi dan banyak bersedekah, tentunya kekayaannya dapat menjadi berlipat dalam beberapa tahun saja.

Lalu, bagaimana dengan si miskin? Jika dilihat dari kedua sisi di atas, maka si miskin benar-benar menjadi kebalikan si kaya. Si miskin tidak memiliki uang lebih untuk berinvestasi. Uang yang diterimanya langsung dihabiskan saat itu juga. Bukan berarti si miskin ini boros, tapi memang uang yang diterima adalah pas-pasan. Jika sudah demikian, darimana si miskin bisa memiliki kesempatan berinvestasi? Jika tidak berinvestasi apakah bisa menjadi kaya? Tentu tidak!!

Si miskin dilihat dari sisi spiritual juga minim sekali dalam memberi. Malah yang terjadi adalah sebaliknya. Lihat saja beberapa kejadian di negeri ini ketika terjadi pembagian sembako atau bagi-bagi uang dari penderma. Si miskin berebutan antar mereka, sehingga bisa dipastikan bahwa si miskin ini mengambil jatah temannya sendiri. Dan ketika sudah mendapatkan bantuan, maka bantuan tersebut digunakan untuk kepentingan konsumtif dan tidak menjadi produktif.

Si miskin pun rasanya tidak membayar pajak karena pendapatannya di bawah kewajiban membayar pajak. Jikalau pendapatannya lebih pun, si miskin tidak punya akses untuk membayar pajaknya. Dengan demikian tidak ada kontribusinya sama sekali terhadap pembangunan negara.

Jika memang demikian, tidak aneh kan jika kaya tambah kaya dan miskin tambah miskin. Jangan melulu menyalahkan pemerintah, apalagi isu semacam ini biasanya dihembuskan di masa kampanye dan hilang begitu saja ketika pemilu atau pilkada berakhir.

Mungkin kita tidak akan bisa menghambat laju si kaya menambah pundi-pundi kekayaannya, sejauh memang itu wajar diterimanya dan bukan hasil korupsi atau penipuan. Namun kita bisa membantu si miskin untuk tidak tambah miskin dan perlahan-lahan nasib kehidupannya berubah. Untuk itu dibutuhkan bimbingan kepada si miskin untuk mau menyisihkan sedikit pendapatannya untuk berbagi dan juga berinvestasi. Bantuan kepada si miskin bukan lagi berupa bahan kebutuhan pokok tapi berupa modal usaha, bantuan pendidikan kepada anak-anaknya, dan juga bimbingan untuk mengurangi pos pengeluaran yang tak perlu dan dialihkan kepada investasi maupun berbagi.

Memang diakui sulit bagi si miskin untuk berbagi dan berinvestasi. Namun itu harus dilakukan bila nasib mau berubah. Jadi ingat salah satu ayat di kitab suci Al-Quran yang menerangkan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum tersebut mengubah nasibnya sendiri.

Oleh karena itu si miskin harus mengubah diri, dan pemerintah memfasilitasi perubahan tersebut. Hal ideal yang rasanya masih jauh dari negeri ini. Tapi tentunya usaha kesana sudah harus dilaksanakan jika ingin berubah.

Mau kaya? Yuk ikutan lifestyle orang kaya, invest dan berbagi. Itu saja!!

Senin, April 19, 2010

Jalur Busway Memang Menggiurkan

Anda tinggal di Jakarta? Jika iya, maka saya yakin anda pernah menggunakan jalur busway. Tidak peduli apakah anda pernah naik busway atau tidak.

Jalur busway hampir selalu berada di jalur paling kanan. Jalur busway pun biasanya memiliki pembatas, baik hanya berupa jalur yang dicat di jalan maupun pembatas tegas berupa separator jalan. Jalur busway ini diperuntukan untuk moda transportasi berupa bus yang dikenal orang Jakarta sebagai busway. Dengan kata lain, jalur busway adalah jalur ekslusif yang diperuntukan bagi kendaraan busway.

Kenyataannya, jalur busway dipakai pula oleh umum. Mulai dari pejalan kaki, sepeda, sepeda motor, bajaj, bemo, mobil pribadi, mobil angkutan umum dan truck. Bahkan mobil rombongan wakil presiden pun pernah menggunakan jalur ini.

Jika memang semua orang bisa memakainya, lalu buat apa diberi pembatas?

Ini tentu jadi pertanyaan yang bagus. Kenapa ya ada pembatas kalau semua orang bisa menggunakannya? Jawaban yang paling mendekati benar kemungkinan adalah, jalur busway ini tadinya digunakan untuk mengatasi kemacetan di jalan-jalan Jakarta dengan memindahkan moda transportasi masyarakat Jakarta dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum yang manusiawi dan cepat. Oleh karena itu dibuat jalur eksklusif yang difasilitasi oleh pemerintah daerah DKI Jakarta untuk melancarkan programnya. Keinginan dari pemerintah daerah adalah dengan memiliki jalur khusus maka berkendara dengan busway menjadi lebih efisien karena tidak terjebak di kemacetan Jakarta yang terjadi setiap hari. Dengan mengeksklusifkan diri sebagai jalur busway, maka kendaraan lain dilarang melewati jalur ini apapun alasannya.

Kenyataannya, tidak ada sanksi hukum kepada para pelanggar jalur busway. Rasanya dari delapan koridor busway tidak ada satu koridor pun yang steril dari pengguna lain. Koridor satu mungkin paling baik dalam hal sterilisasi, tapi di seperempat perjalanan terakhir jalur eksklusif tersebut banyak dilanggar.

Apa sih yang membuat pengguna jalan sangat menginginkan jalur busway? Yang pertama berada di pikiran orang adalah lebih cepat sampai. Inilah yang selalu menjadi pikiran pengguna jalan di Jakarta. Serobot, ugal-ugalan, melanggar lampu merah memiliki alasan yang ujung-ujungnya sama, yaitu ingin cepat sampai. Jalur busway pun dianggap sebagai jalur yang memuluskan tujuan tersebut.

Jika memang pengguna jalan menganggap jalur busway sebagai jalur untuk bisa sampai lebih cepat, lalu kenapa tidak semua orang berpindah ke busway?

Inilah lucunya. Jalur busway jika steril, akan membuat transportasi busway menjadi sangat menggiurkan dan orang akan berpikir panjang untuk menggunakan kendaraan pribadi. Tapi kenyataannya, mobil pribadi semakin banyak, bahkan beberapa teman yang saya kenal tidak pernah sekalipun naik busway, walaupun sering menggunakan jalurnya.

Lalu apa akibatnya kalau jalur busway benar-benar steril dari kendaraan lain? Yang pasti pengguna busway lebih cepat sampai ke tujuan, dan jalur yang dilewati busway menjadi sangat macet di jam sibuk. Jika satu jalan yang tadinya dua jalur dan satu jalurnya digunakan untuk busway, maka hanya satu jalur yang menjadi jalur bersama. Jalur bersama itu artinya harus berbagi dengan kendaraan umum yang seenaknya berhenti, kendaraan yang parkir di badan jalan, bahkan sepeda motor yang menepi sembarangan. Hal-hal tersebut sangat menghambat perjalanan seseorang. Di lain pihak, operasional busway pun belum memadai. Dengan jarak ideal antar bus 3-5 menit, kenyataannya bisa lebih dari 10 menit, bahkan seringkali di atas 30 menit. Bisa dibayangkan, jalur ekslusif yang kosong selama 30 menit, padahal jalurnya macet luar biasa.......hanya orang yang betul-betul waras yang tidak akan pindah jalur dengan keadaan seperti itu.

Jadi, akan lebih baik bila operasional busway ditingkatkan terlebih dahulu. Jarak antar bus dibuat sekecil mungkin sehingga orang yang menggunakan kendaraan pribadi akan lebih banyak yang pindah ke busway. Operasional meningkat, maka sanksi atas pelanggar jalur busway bisa mulai dilakukan. Jika sanksi diberlakukan terlebih dahulu tanpa memperbaiki operasional, maka orang akan seperti makan buah simalakama. Menggunakan kendaraan pribadi, macet hebat. Menggunakan busway desak-desakan tidak manusiawi.

Memang jalur busway ini menggiurkan karena orang berebut menggunakannya. Akan sangat ideal jika anda menggunakan jalur busway ketika anda berada di dalam busway dan tidak di dalam kendaraan lain.

Jalur busway, kau bagaikan wanita seksi di jalanan. Begitu banyak lelaki hidung belang yang hanya ingin mengagahimu sedangkan kau tak berdaya tanpa perlindungan. Kau akan makin membuat lelaki hidung belang penasaran bila kau ada yang melindungi dan hanya yang memenuhi syarat yang bisa memilikimu. Syarat yang sangat mudah namun sulit untuk dilaksanakan. Yaitu berada di dalam busway. Titik!!

Minggu, April 18, 2010

Gratis Nonton Liga Sepakbola Eropa di Internet

Banyak orang yang terpaksa langganan tivi berbayar hanya untuk dapat menonton siaran langsung sepakbola di televisi. Namun daripada membayar ratusan ribu rupiah sebulannya, siaran tersebut dapat dinikmati lewat media streaming internet, tanpa biaya tambahan sedikitpun. Gimana caranya? Ayo kita simak!!!

Pertama-tama adalah pergi ke om google di internet. Kemudian ketik pertandingan yang ingin ditonton. Contoh pertandingan yang saya tonton waktu itu adalah Big Match El Classico antara Real Madrid versus Barcelona beberapa minggu lalu. Untuk pertandingan ini saya ketik "Real Madrid vs Barcelona Live Streaming". Googling ini harus dilakukan saat pertandingan ingin dimulai, atau paling cepat satu jam sebelum pertandingan dimulai. Jadi memang ada kesan gambling disini, tapi daripada tidak bisa nonton sama sekali, ya gak?

Setelah om google menjawab pencarian kata kita, maka simak satu-satu output dari om google tersebut. Pastikan anda konsentrasi pada list output om google di halaman pertama. Klik satu persatu yang pas. Jika ada website yang mengharuskan anda untuk registrasi terlebih dahulu lebih baik batalkan saja, kan kita maunya dari awal gratis...tis...tis tanpa komitmen!!

Begitu sudah mendapatkan yang pas, maka tinggal dinikmati live streamingnya. Supaya tidak kecewa, gambar yang ada pada layar anda bukan merupakan resolusi tertinggi yang pernah ada, namun cukup untuk mengetahui siapa yang membawa bola jika salah seorang pemain di close up oleh kamera.

Mohon diinfokan website-website yang menyajikan live streaming tersebut supaya lebih banyak orang yang dapat menikmati live streaming ini. O ya sebagai informasi, tadi malam saya streaming pertandingan Totenham vs Chelsea 20 menit terakhir dan Espanyol vs Barcelona 80 menit pertandingan. Hasil download untuk 100 menit live streaming tidak lebih dari 200 MB. Jadi untuk yang memiliki koneksi internet yang berdasarkan volume, gak perlu kuatir akan terlampau kuotanya.

Selamat mencari dan menikmati live streaming gratis!!

Jumat, April 16, 2010

Komplain Berbuah Hadiah

Hari Kamis pagi tanggal 15 April 2010, istri saya membuka satu kemasan susu cair Frisian Flag ukuran satu liter dengan rasa full cream. Ketika tutup kemasan dibuka, istri saya kesulitan membukanya dan meminta saya untuk mencoba membuka tutup tersebut. Apa dikata rupanya tutupnya memang keras sekali dibukanya, sehingga saya harus mencongkel dengan tangan tutup tersebut sehingga terlepas juga. Sayangnya seal alumunium foilnya tidak langsung terbuka dan terjadi kebocoran di pinggir tutup sehingga ketika dituang ke dalam gelas ada susu yang tumpah dari bocoran tersebut.

Setelah itu saya bilang ke istri saya untuk segera menghabiskan susu yang masih bersisa di kemasan tersebut karena kemasannya sudah rusak. Dengan kemasan yang terbuka tentunya umur susu tidak bertahan lama walaupun ditaruh di dalam kulkas.

Saya yakin kesulitan saya membuka tutup adalah kesalahan produk, oleh karena itu saya segera mencari nomor layanan pelanggan dan menemukan nomor layanan peduli konsumen di kemasan susu tersebut. Melihat jam kerjanya tidak 24 jam dan mirip jam kerja biasa, saya lalu mencatat nomor tersebut di Handphone saya dan berencana menelpon layanan pelanggan tersebut di kantor.

Sekitar pukul 10 di kantor saya menelpon layanan peduli pelanggan yang tadi saya catat di Handphone saya. Masuk ke nomor tersebut sangat mudah, dan mesin penjawabnya pun tidak bertele-tele sehingga saya mudah mencari nomor untuk melakukan komplain. Tidak lama kemudian ada suara wanita yang menjawab panggilan saya dan saya pun menjelaskan kronologis kejadian di rumah saya pagi itu kepadanya. Wanita tersebut lalu menyarankan saya membawa kemasan tersebut ke kantor (karena lebih dekat daripada rumah saya dari kantor Frisian Flag) keesokan harinya untuk diambil oleh petugas dari Frisian Flag supaya dapat dicek di laboratorium. Dalam hati saya menyebut, wow cepat sekali tanggapannya.

Besok paginya, atau hari ini (Jumat, 16 April 2010) sebelum berangkat dari kantor, saya meminta istri saya untuk menyediakan kresek guna membawa kemasan susu yang bermasalah tersebut. Begitu sampai kantor, kemasan susu tersebut saya taruh di dalam kulkas in case petugas dari Frisian Flag tidak datang, maka paling tidak susunya masih tahan di hari ini. Menjelang istirahat jumatan, petugas dari Frisian Flag menelpon Handphone saya dan mengkonfirmasikan bahwa ada petugas yang akan datang ke kantor saya setelah jumatan.

Sekitar pukul 14.30 saya ditelpon ke Handphone saya oleh nomor yang saya tidak kenal. Rupanya petugas dari Frisian Flag telah datang dan berada di Lobby kantor saya. Ketika bertemu dengannya, rupanya dia kesulitan untuk bertanya mengenai saya kepada resepsionis kantor karena ada banyak nama karyawan yang sama nama depannya dengan nama saya. Untungnya dia memiliki nomor handphone saya dan bisa mengkonfirmasikan kedatangannya.

Ketika berinteraksi dengannya, saya lalu menjelaskan kronologis tutup kemasan tersebut. Dia mencatat beberapa penjelasan saya dan meminta ijin untuk mengambil kemasan tersebut dari saya, sambil mengatakan bahwa kemasan itu akan dibawa ke laboratorium. Dalam 14 hari hasilnya akan diinformasikan kepada saya. Dia menambahkan, akan dilakukan cek menyeluruh terhadap kemasan dengan kode produksi yang sama, karena bisa saja masalah ini ditemukan pada kemasan-kemasan tersebut.

Sebagai tanda terima kasih, dari pihak Frisian Flag memberikan satu paket susu cair full cream isi satu liter sebanyak lima kemasan. Wah saya sangat senang menerimanya, dan memberikan beberapa ke teman kerja saya dan membawa pulang sisanya. Pengalaman ini saya share kepada teman kerja saya dan juga istri dan mertua di rumah.

Rupanya jika kita komplain langsung ke produsen akan mendapatkan response yang sangat baik dari mereka dan ada kemungkinan diberikan apresiasi karena hal tersebut dapat memperbaiki kualitas mereka.

Jadi jangan ragu lagi komplain kepada produsen. Asal komplain anda berdasar, maka produsen akan dengan senang hati menerima, bahkan melakukan response yang melebihi ekspetasi anda.

Marilah kita menjadi konsumen yang cerdas!!!

Kamis, April 15, 2010

Jangan Beli Mobil Baru di Tahun 2010

Anda ingin ganti mobil lama dengan mobil baru tahun ini? Mohon tunda keinginan anda! Alasannya sederhana, tahun ini harga mobil baru sudah terlalu mahal atau dengan kata lain "OVER PRICE".

Kok bisa terlalu mahal? Mari kita buat patokan harga mobil di tahun 2008. Beberapa mobil yang akan dijadikan contoh adalah Daihatsu Xenia, Nissan Grand Livina dan Honda Jazz. Alasan saya menjadikan ketiga mobil ini sebagai contoh adalah saya pernah mengetahui harga ketiga jenis mobil ini di tahun 2008, karena yang dua dibeli oleh keluarga saya, dan yang satu lagi saya pernah melihat brosurnya di diler mobil yang bersangkutan. Sehingga jelas disini bahwa saya tidak mengada-ada masalah data harga mobil di tahun 2008.

Mobil Daihatsu Xenia tahun 2008 tipe Li Family 1000 cc pada bulan Maret 2008 adalah seharga Rp 106 juta. Saya tahu persis karena pada bulan itu keluarga saya membeli mobil tersebut dengan cara kredit. Seperti diketahui jika membeli kendaraan dengan sistem kredit, maka tidak ada diskon price list di invoice yang diberikan oleh diler. Tahun 2010 mobil Daihatsu Xenia dengan tipe yang sama berharga Rp 135 juta atau ada kenaikan Rp 29 juta.

Mobil Nissan Grand Livina tahun 2008 tipe XV Manual 1500 cc pada bulan Agustus 2008 adalah seharga Rp 152 juta. Saya tahu harga ini karena saat itu salah satu keluarga saya membeli mobil tersebut juga dengan sistem kredit. Tahun 2010 mobil Nissan Grand Livina dengan tipe yang sama berharga Rp 179 juta atau ada kenaikan Rp 27 juta.

Mobil Honda All New Jazz tahun 2008 Manual 1500 cc pada bulan Agustus 2008 adalah seharga Rp 160 juta. Saya tahu harga ini karena saat itu saya mendatangi diler Honda dekat kantor saya dan mendapatkan brosur price list Honda All New Jazz. Tahun 2010 mobil Honda All New Jazz dengan tipe yang sama berharga Rp 197 juta atau ada kenaikan Rp 37 juta.

Dari ketiga fakta di atas dapat dianalisa lebih lanjut prosentase kenaikan harga masing-masing mobil. Daihatsu Xenia naik sebesar 27.36%, Nissan Grand Livina naik sebesar 17.76% dan Honda Jazz naik sebesar 23.13%.

Biasanya kenaikan harga mobil didasari oleh tingkat inflasi dan kurs rupiah pada tahun berjalan. Tingkat inflasi sejak 2008 hingga 2010 berjumlah 13.84%. Dan kurs rupiah terhadap dollar di bulan April 2008 adalah di level 9200 atau hampir sama dengan kurs rupiah terhadap dollar saat ini. Artinya dengan dasar kenaikan harga hanya pada tingkat inflasi, maka harga ketiga jenis mobil di atas saat ini terlalu mahal sebesar 13.52% untuk Daihatsu Xenia, 3.92% untuk Nissan Grand Livina dan 9.29% untuk Honda Jazz.

Lalu apa yang menyebabkan produsen menaikkan harga jual yang terlalu tinggi kepada mobil? Jawabannya ada pada nilai kurs fluktuatif di tahun 2008 lalu. Walaupun nilai kurs rupiah terhadap dollar di bulan Maret 2008 di level yang hampir sama dengan saat ini, namun kurs rupiah terhadap dollar sempat anjlok ke level 12000 atau naik sekitar 30% dari sebelumnya, dan turun kembali ke level 9000-an pada pertengahan tahun 2009. Dengan penurunan nilai rupiah, membuat produsen "terpaksa" menyesuaikan harga jual kepada konsumen. Maka tidak terlalu aneh jika harga mobil di tahun 2009 lalu naik sangat tajam dibandingkan dengan harga di tahun 2008. Tapi saat itu hal itu dapat dimaklumi karena memang kondisinya yang "memaksa" produsen menaikkan harga. Hal ini mengindikasikan bahwa produsen mobil di Indonesia tidak memiliki sistem lindung nilai untuk menekan biaya produksi dan masih mengandalkan produk impor untuk bahan baku maupun bahan jadi.

Ketika nilai rupiah kembali sedia kala, harga mobil yang sempat naik tidak mengalami penurunan, karena memang tidak ada sejarahnya harga mobil turun apalagi tanpa embel-embel perubahan dari Completely Built Up (CBU) ke Completely Knock Down (CKD). Yang terjadi adalah produsen mempertahankan harga jual ketika waktunya penyesuaian harga berkala, atau produsen memberikan bonus-bonus aksesoris tertentu sebagai ganti diskon harga jual.

Oleh karena itu kita tidak aneh jika melihat promosi beli Daihatsu Xenia dan Isuzu Panther mendapatkan bonus GPS, atau beli mobil merek Toyota mendapat cicilan ringan dengan bunga murah. Ada pula promosi membeli mobil merek Honda dengan bunga mulai 0%.

Yang jelas terlihat dalam beberapa waktu lalu adalah adanya perubahan minor pada mobil Toyota Vios tanpa menaikkan harga jual. Padahal dalam sejarahnya untuk perubahan mobil kecil Toyota Avanza saja, harga mobil dapat dinaikkan sampai Rp 10 juta.

Mari kita tahan dulu untuk membeli mobil baru tahun ini. Dengan adanya penurunan penjualan mobil maka produsen terpaksa tidak menaikkan harga dan memberikan bonus aksesoris yang lebih hebat lagi. Ketika itu terjadi, dan melihat tingkat inflasi dan kurs rupiah, maka kita dapat membeli lagi mobil baru dengan harga yang layak.

Jika anda ingin membeli mobil karena hal lain selain harga, maka silakan saja membeli mobil tahun ini, toh uangnya anda yang punya kan?

Selasa, April 13, 2010

Susno dan Siklus Tujuh Tahunan

Siapa yang tidak kenal Komisaris Jendral Polisi Susno Duadji (Pak Susno) hari ini? Wajahnya hampir selalu muncul di media massa maupun media elektronik dalam beberapa bulan terakhir. Perannya pun berganti-ganti, dari mulai antagonis hingga menjadi protagonis.

Nama Pak Susno mulai dikenal publik sejak kasus cicak-buaya yang melibatkan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kira-kira pertengahan tahun lalu. Kasus ini cukup menarik perhatian publik dan Pak Susno di dalam kasus ini mendapatkan peran antagonis. Dia menjadi orang jahat dalam peristiwa tersebut dan bahkan banyak tuntutan mundur kepadanya dari jabatan yang dipegangnya saat itu, yaitu Kabareskim Polri.

Setelah desakan mundur semakin kuat, Pak Susno akhirnya mundur dan langsung menjadi perwira tinggi biasa tanpa jabatan. Istilah kasarnya, Pak Susno dipinggirkan, tidak diberikan tanggung jawab sesuai karirnya yaitu Jendral Bintang Tiga. Habiskah karirnya? Mungkin iya, tapi dia tidak hilang dari mata publik.

Selang beberapa minggu dari pengunduran dirinya, Pak Susno bersaksi di pengadilan kasus Antasari Azhar mengenai pembunuhan Nasrudin Zulkarnain, lengkap dengan pakaian dinasnya. Kabarnya kedatangan Pak Susno ke persidangan tersebut tidak mendapatkan restu atasannya atau Kapolri saat ini Jendral Polisi Bambang Hendarso Danuri. Media menangkap ulah Pak Susno sebagai ketidakpatuhannya kepada institusi kepolisian. Namun sikap publik kepada Pak Susno mulai meluntur melihat keberaniannya bersaksi yang isinya sangat berbeda dari yang sudah dilontarkan pihak penyidik sebelumnya.

Keterlibatan Pak Susno tidak hanya pada kasus Antasari Azhar. Dia juga terlibat memberikan kesaksian pada kasus Bank Century yang sangat menghebohkan tersebut. Kata-katanya sekali lagi mengungkap fakta baru bagi kasus yang menyeret nama Menteri Keuangan dan juga Wakil Presiden saat ini.

Belum puas bersaksi pada kasus Bank Century, Pak Susno lagi-lagi memberikan informasi yang mengejutkan semua pihak. Dia membeberkan praktek makelar kasus dalam perpajakan. Nama Gayus Tambunan, Bahasyim Assifie dan Syahril Johan menjadi tenar berkat nyanyian Pak Susno dalam beberapa minggu ini. Sejak inilah publik mulai menampakkan simpati kepada Pak Susno.

Tidak berhenti berulah, kemarin Pak Susno akhirnya ditangkap oleh Polri dengan tuduhan melanggar kedisiplinan institusi. Penangkapan ini diliput secara besar oleh media elektronik dan langsung menjadi talkshow di beberapa stasiun televisi yang fokus kepada berita. Meskipun akhirnya Pak Susno dibebaskan empat jam kemudian, namun peristiwa tersebut berhasil menjadi headline kebanyakan media massa nasional. Disinilah popularitas Pak Susno meroket. Beberapa pihak bahkan menyebutnya sebagai "Pahlawan Kejujuran."

Melihat tindak tanduk Pak Susno sebenarnya saya tidak terlalu heran. Hal ini mengingatkan saya pada kejadian di tahun 1996 dan 2003. Ada apa di tahun tersebut?

Tahun 1996 ada peristiwa yang selalu diingat oleh publik, yaitu peristiwa 27 Juli 1996 yang melibatkan partai politik Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan kabarnya ada pelanggaran Hak Asasi Manusia disana. Peristiwa ini merupakan cikal bakal berdirinya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang hingga saat ini dipimpin oleh Ibu Megawati Soekarno Putri. Peristiwa ini mempopulerkan sekaligus menarik simpati masyarakat kepada Ibu Mega sehingga di pemilu 1999 PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu dan Ibu Mega hampir saja menjadi Presiden jika tidak dihalau oleh poros tengah saat itu. Ibu Mega akhirnya menjadi Presiden perempuan pertama Indonesia, setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat melengserkan Presiden saat itu, yaitu Alm. Abdurrahman Wahid atau yang biasa dikenal dengan Gus Dur.

Tahun 2003 terjadi peristiwa yang menjadi titik balik kepopuleran Ibu Mega. Peristiwa tersebut adalah pernyataan dari Suami Ibu Mega, Taufik Kemas yang mengecam tindakan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan saat itu yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Habis dikecam tindakannya, SBY mengundurkan diri sebagai menteri dan konsentrasi membesarkan Partai Demokrat (PD) yang didirikannya beberapa saat sebelumnya. Peristiwa ini menyebabkan popularitas dan simpati masyarakat kepada SBY meroket dan sebaliknya popularitas dan simpati masyarakat kepada Ibu Mega jatuh. Siapa yang sangka bahwa di tahun 2004, SBY dengan kendaraan partainya yang masih baru, bisa menjadi Presiden Republik Indonesia berikutnya?

Peristiwa tahun 1996 dan 2003 berjarak tujuh tahun. Dan sekarang tahun 2010 juga berjarak tujuh tahun dari 2003. Peristiwa apa yang terjadi tahun ini? Apakah peristiwa Pak Susno yang kemarin ditahan oleh institusi kepolisian bisa membuatnya menjadi populer dan meraih simpati masyarakat yang pada gilirannya dapat menjadi calon kuat untuk menjadi Presiden di tahun 2014? Tidak ada yang tahu, tapi fakta sejarah dapat mengindikasikan demikian.

Awalnya saya menduga, ketika Pak Susno mengundurkan diri sebagai Kabareskim dan berbuat berbagai macam ulah yang diliput publik, Pak Susno mengincar jabatan Kapolri karena seakan-akan perbuatannya membuka borok kepolisian saat ini. Namun peristiwa kemarin membuat saya mengubah dugaan tersebut, rupanya bukan jabatan Kapolri yang Pak Susno tuju, melainkan jabatan Presiden Republik Indonesialah tujuan Pak Susno.

Kalau boleh saya sumbang saran kepada Pak Susno, maka saya akan sarankan Pak Susno untuk segera ambil pensiun dini di kepolisian. Kemudian gabung atau dirikan partai politik sendiri sebagai kendaraan Bapak untuk bertarung menjadi RI 1 di tahun 2014. Dengan fakta sejarah dua Presiden Republik Indonesia sebelumnya, Bapaklah yang paling berpeluang menjadi RI 1 di 2014.

Selamat Pak Susno, semoga berhasil di 2014!

Jumat, April 09, 2010

Rekayasa Markus

Sebuah stasiun televisi swasta yang banyak mengabarkan berita telah dituduh merekayasa berita demi kepentingan rating. Banyak yang percaya dan banyak pula yang tidak. Yang pasti orang yang dijadikan sebagai narasumber mengaku ada rekayasa dari presenter acara tersebut. Sedangkan dari pihak stasiun televisi tersebut membantah tuduhan tersebut dan mereka yakin bahwa narasumber yang ditampilkan adalah valid.

Bantah-bantahan kronologis dan fakta adalah hal yang sangat umum di negeri ini. Dalam seminggu terakhir saja sudah banyak terjadi bantahan fakta antara satu pihak dengan lainnya. Misalnya, dalam kasus suap pemilihan deputi senior Bank Indonesia, antara terdakwa dan saksi terdapat perbedaan keterangan yang signifikan. Atau yang mungkin cukup telak adalah bantahan kapolri mengenai tidak adanya budaya setoran kepada atasan di tubuh polri. Yang menarik lagi bantahan dari pengacara bekas pegawai pajak yang ditenggarai memiliki rekening tak wajar, dan berkata bahwa kliennya kerja keras selama 34 tahun di dirjen pajak.

Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, siapa yang benar? Wallahualam. Masing-masing berkata sesuai pengetahuannya, malah untuk beberapa kasus masing-masing berkata di bawah sumpah. Apakah sumpah yang diucapkan tidak dipedulikan? Kita sama-sama tak tahu. Yang pasti ketika suatu kejadian ada beberapa versi cerita, maka tentunya ada cerita yang tak benar, dan belum tentu ada cerita yang benar.

Kejujuran sepertinya sudah punah dari negeri ini, minimal seperti yang dipertunjukan di media cetak maupun media massa. Kode etik sudah menjadi barang usang. Popularitas, kekuasaan dan uang menjadi panglima pada setiap kejadian di negeri ini. Entah bagaimana bangsa ini bisa bertahan lagi lebih lama jika hal ini terus dibiarkan dan tidak ada tindakan pencegahan maupun penindakan tegas terhadap yang terbukti bersalah.

Kembali ke kasus awal mengenai televisi swasta. Mungkin karena seringnya siaran live di televisi, pagi, siang, sore, malam dan kadang tengah malam, membuat bahan berita yang dikabarkan kadang kurang berkualitas. Lihat saja, dari pagi bicara ini. Siang bicara ini lagi. Sore ini lagi yang dibahas. Malam dan tengah malam pun ini lagi yang dibicarakan. Sehingga untuk membuat variasi dan untuk terus ditonton oleh pemirsa dengan indikator rating, maka para kreatif di stasiun televisi tersebut harus memutar otak dengan keras. Tapi kreatifitas yang disertai deadline yang ketat membuat pelakunya kadang harus mengambil jalan pintas, dan kemungkinan ini yang terjadi kepada stasiun televisi swasta tersebut. Jalan pintas yang dipikir baik untuk semuanya, bagi rating, bagi pemirsa, bagi stasiun yang bersangkutan dan juga bagi pembentukan opini ke masyarakat yang terus lapar akan informasi yang seru dan dikemas secara populer.

Namun jalan pintas itu rupanya berimbas sangat besar. Alih-alih mendapatkan sesuai keinginan, malah ketiban kasus yang sangat besar. Bukan hanya kepada presenter yang bersangkutan, tetapi kepada stasiun televisi tersebut. Oleh karena itu tidak aneh bila bantahan keras datang - atas keterangan orang yang diduga dibayar untuk merekayasa suatu kabar - dari pihak televisi swasta tersebut.

Memang kasus ini masih berjalan dan kita belum tahu siapa yang akhirnya melakukan penipuan. Namun melihat kondisi kasus yang sama seperti sebelumnya, kita akan melihat suatu kondisi dimana tidak ada fakta yang sebenarnya terjadi, sehingga ketika hal ini beralih ke pengadilan atau dewan kode etik, maka hasil sidang paling banter hanya memberikan hukuman ringan supaya rasa keingintahuan masyarakat terbayar. Bukan karena fakta yang valid, apalagi bukti-bukti kuat di balik kasus tersebut.

Rasanya dari sejak pertengahan tahun lalu, masalah tidak kunjung habis di negeri ini. Mulai dari terorisme, cicak-buaya, century, pajak, suap, markus dan yang terakhir adalah rekayasa markus. Uniknya kasus-kasus ini menenggelamkan kasus yang cukup signifikan seperti banjir bandung-karawang dan gempa bumi di aceh beberapa hari yang lalu.

Ayo kita bangkit!! Jika negara lain sudah memikirkan bagaimana supaya bisa hidup di luar angkasa, maka pejabat kita berpikir bahkan lebih mundur dari jaman kemerdekaan, yaitu gimana caranya supaya kaya dan hidup enak. Persis seperti jaman belanda dimana pamong praja hanya jadi cecunguk kumpeni dan memeras rakyatnya sendiri...sumber alam kita habis, sumber daya manusia tidak berkualitas. Saat ini saya rasa kita tidak lebih baik daripada jaman sebelum merdeka....

Apakah sudah tidak ada hati di negeri ini?

Jumat, April 02, 2010

Sembilan Belas November Dua Ribu Dua Puluh Enam

Enam belas tahun tujuh bulan dan tujuh belas hari lagi adalah hari besar bagi saya. Kenapa disebut hari besar? Karena pada tanggal tersebut saya mentargetkan diri untuk menghapal seluruh kandungan Al-Quran sebanyak 30 Juz. Kenapa harus hari itu dan bukan hari yang lain? Kok lama sekali? Karena saat ini saya sedang mengamalkan apa yang disebut menghapal Al-Quran satu hari satu ayat. Dengan memulai perjalanan pada tanggal dua puluh tiga oktober dua ribu sembilan, dan jumlah ayat di Al-Quran sebanyak enam ribu dua ratus tiga puluh enam, maka untuk menghapal sebanyak 6236 ayat dibutuhkan 6236 hari atau 17 tahun lebih dan tepatnya berada pada tanggal 19 November 2026.

Ini bukan lelucon atau April Mop, tapi ini adalah target hidup saya!! Target yang mungkin dirasakan sangat kuno, mengingat ini sudah jaman modern dan banyak orang yang ditargetkan untuk menghapal Al-Quran dan saya karena bukan anak pesantren tidak ada kewajiban untuk menghapalnya, apalagi sampai 30 Juz. Biasanya target seseorang 10 atau 20 tahun lagi adalah naik haji, punya rumah yang bagus, punya mobil mewah, liburan ke manca negara dan hal-hal lain yang berupa materi. Namun saya dan istri telah memiliki tekad untuk memulai penghapalan dan berharap pada tanggal tersebut apa yang telah kami kerjakan membuahkan hasil yang maksimal.

Sebagai permulaan, kami mentargetkan tanggal 10 May 2011 sebagai hari dimana kami berhasil menghapal Al-Quran Juz ke-30 atau Juz Amma. Satu tahun lebih satu bulan lagi perjalanan kami menuju kesana.

Ayo istri, kita tuntaskan Juz Amma!!!